Advertisement

Masukan Pakar Sebelum DIY Produksi Massal Becak Kayuh Berpenguat

Yosef Leon
Senin, 02 Januari 2023 - 09:27 WIB
Sunartono
Masukan Pakar Sebelum DIY Produksi Massal Becak Kayuh Berpenguat Sejumlah becak kayuh tradisional terparkir di kawasan Hotel Pesona Malioboro, Jumat (23/12/2022). Dinas Perhubungan DIY berencana untuk mengganti becak kayuh tradisional dengan becak kayuh tenaga penguat 2023 mendatang. - Harian Jogja - Yosef Leon.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM Arif Wismadi menjelaskan, program mengganti becak kayuh tradisional dengan becak kayuh tenaga penguat mesti memperhatikan ekosistem industri. Selain itu pasar dan juga aspek teknis lainnya agar lebih diterima berbagai elemen masyarakat di luar inisiator program. Dengan rencana produksi sebanyak 600 unit meski bertahap, tetap dibutuhkan pangsa pasar yang jelas dari program ini. 

"Aspek kan jadi sangat banyak ya, mungkin masalah keselamatan dan legalitas. Bisa membuat target kuantitatif tapi pastikan instrumen legalnya tersedia cukup lengkap sehingga ide bagus dan inovasi bagus tidak tertahan ketika ada insiden, karena itu kan cita-cita baik dan malah terganggu ketika tidak disiapkan secara matang," katanya, Rabu (21/12/2022).

Advertisement

BACA JUGA : DIY Produksi Ratusan Becak Kayuh dengan Tenaga Penguat

Menurut Arif, selama becak kayuh tenaga penguat membuat becak kayuh tradisional memiliki kedudukan legal yang lebih pasti maka hal itu tentunya bakal memperkuat posisi moda tersebut. Namun hal sebaliknya akan terjadi jika alat yang disematkan dalam becak tidak memiliki kedudukan legal yang lebih tinggi. Sebab, becak kayuh tenaga kayuh penguat merupakan jenis transportasi non motor. Akan menjadi rancu jika tenaga penguat yang dipakai dalam program itu sejenis dengan yang digunakan pada kendaraan bermotor lainnya. 

"Becak ini kan belum ada induknya ketika dinaikkan posisinya, ini yang menurut saya harus cermat. Kemudian masalah keselamatan tentu harus lebih kritis dan harus ada uji kelayakan dulu. Lagi pula sekarang kan lembaga induk pembina dari pebecak ini kan belum jelas yang nantinya sebagai vokal point untuk mengkomunikasikan kepentingan masing-masing," kata dia. 

Apalagi ketika program ini mulai diproduksi secara massal tentu semakin membutuhkan syarat kelengkapan aspek yang lebih banyak lagi. "Ketika itu bukan lagi sebagai bagian dari pilot project dan sudah diluncurkan sebagai public service maka rangkaian persyaratannya jadi lebih banyak. Saat itu dijadikan komersialisasi, rangkaian yang menuju ke sana jadi lebih panjang dan lebih banyak peran tidak hanya di internal DIY tapi juga di nasional," ucap Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini

News
| Sabtu, 27 April 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement