Advertisement
Transaksi Digital di Objek Wisata Pansela Bantul Sulit Diterapkan, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Pemanfaatan sepenuhnya digital transaksi di sektor pariwisata Bantul, khususnya di kawasan pantai selatan, masih jauh dari harapan. Itulah sebabnya, Pemkab Bantul masih mengandalkan tiket fisik sebagai bukti masuk pengunjung ke objek wisata, tak terkecuali di kawasan pantai.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan bahwa pencetakan karcis masuk destinasi wisata masih diperlukan karena dari pengalaman tahun lalu belum banyak wisatawan yang menggunakan pembayaran melalui digital yang sudah disediakan, salah satunya melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
Advertisement
Dia mencontohkan selama libur akhir tahun, wisatawan yang berkunjung ke pantai barat seperti Samas sampai Pandansimo dari 1.900 orang, yang menggunakan transaksi digital hanya 30 orang.
BACA JUGA: Membumikan QRIS, Mendorong Kemajuan dengan KUR
Menurut dia, wisatawan masih terbiasa dengan transaksi manual menggunakan karcis. “Kalau dipaksakan elektronik semua ada kendala juga,” katanya.
Padahal, kata dia, jika wisatawan sudah terbiasa dengan transaksi digital atau elektronik, maka ketika ada kenaikan tarif retribusi kapanpun pihaknya siap karena tinggal mengubah sistemnya. Namun, faktanya masih banyak wisatawan belum familiar dengan pembayaran elektronik.
“Sehingga sekarang masih berlaku karcis karena belum familiar [transaksi elektronik]. Segala sesuatu harus dipenuhi. Misal cetak karcis dulu sekarang iya kalau retribusi jadi naik kalau tidak kan jadi persoalan,” ujarnya. Karena itu pihaknya harus menunggu payung hukumnya minimal Perbup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Terkait Kasus Suap CPO, Istri Hakim Agam Syarif Diperiksa Kejaksaan Agung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pendonor Darah A dan AB Minim, Begini Langkah PMI Jogja Antisipasi Kelangkaan
- Resmi! 20 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diblack List Selama Tiga Tahun
- Efisiensi Berdampak Banyak Pengangguran, APBD Harus Nguripi Rakyat
- Kemarau Diprediksi Datang Mulai April 2025, Ini Strategi DKPP Bantul untuk Lahan Tadah Hujan
- Disdikpora Jogja Siapkan Psikolog Tangani Siswa Kesulitan Belajar
Advertisement