Advertisement
6 Gedung Pakai PLTS, UGM Hemat Tagihan Listrik Rp15 Juta Per Bulan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Sejak akhir tahun lalu, UGM memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 20.00 kWh sebagai sumber energi di enam gedung.
Hasilnya, UGM mampu menghemat tagihan listrik hingga mencapai Rp15 juta per bulan. Jika dikalkulasikan dalam rentang setahun, maka penghematan bisa mencapai sekitar Rp180 juta.
Ketua tim peneliti dari Smart System Research Group, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, I Wayan Mustika, menuturkan pemasangan smart meter ini merupakan hasil kerja sama Smart System Research Group, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, Direktorat Aset, DSSDI, Tim Asessmen dan Surveyor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) UGM.
Implementasi pemasangan 14 perangkat smart meter berhasil dilaksanakan pada November 2022 dengan rincian delapan titik digunakan untuk pemantauan konsumsi energi listrik dalam gedung dan enam titik digunakan untuk monitoring energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS.
“Keenam titik smart meter untuk pemantauan energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS di antaranya dipasang pada PLTS gedung IFFLC dan JBIC Fakultas Kehutanan, gedung BA Fisipol, gedung A Fakultas Hukum, gedung R. Soegondo FIB, dan gedung KLMB Fakultas Geografi," ujarnya, Kamis (5/1/2023).
Wayan mengungkapkan keenam titik pemantauan PLTS ini sebenarnya merupakan pilot project dari implementasi smart meter untuk PLTS, dimana pada bulan Desember 2022 diperoleh informasi energi listrik hasil dari monitoring PLTS secara realtime sebesar 19.889,73 kWh.
Jumlah energi listrik yang dihasilkan pada Desember 2022 tersebut oleh seluruh sistem PLTS yang dipasang di UGM dimungkinkan lebih dari 19.889,73 kWh karena sebagian sistem PLTS belum terpantau secara daring.
“Jika diasumsikan investasi instalasi, sistem PLTS diabaikan maka energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS ini bersifat gratis, terbarukan, dan zero carbon emission. Jika energi listrik yang dihasilkan sistem PLTS gratis tentunya akan menghemat besarnya tagihan listrik dari utilitas seperti PLN karena sebagian energi listrik sudah didukung oleh PLTS," ungkapnya.
Perhitungan tarif dari PLN untuk UGM jika dikenakan sebesar Rp735 per kWh, maka listrik gratis yang dihasilkan oleh enam sistem PLTS yang sudah terpantau oleh smart meter secara online pada Desember 2022 setara dengan penghematan tagihan listrik sebesar Rp14 juta.
Padahal, hasil PLTS di UGM pada Desember 2022 dinilainya belum optimal karena kondisi musim hujan.
“Sehingga jika kita asumsikan rata-rata biaya listrik yang dapat dihemat oleh adanya sistem PLTS pada enam gedung di UGM adalah Rp15 juta per bulan. Maka setiap tahun akan terjadi penghematan sebesar Rp180 juta per tahun," katanya.
Pemantauan produksi PLTS bulanan secara online dan evaluasi produksi tiap bulan menurutnya penting dilakukan untuk merencanakan maintenance.
Menurutnya, produksi PLTS yang maksimal akan mengurangi biaya tagihan listrik ke PLN.
“Secara umum, penghematan tagihan listrik UGM akan dapat dicapai apabila dua hal dapat terpenuhi yaitu konsumsi energi listrik dalam bangunan mengalami tren penurunan dan produksi listrik pada sistem PLTS berada dalam kondisi optimal," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Communication Awards Hadir Kembali sebagai Ajang Kompetisi Internasional
Advertisement

Ada Tenda Terapung untuk Pengalaman Berkemah yang Berbeda, Mau Coba?
Advertisement
Berita Populer
- UII dan Pemprov Riau Teken MoU, Sepakat Tingkatkan Kerja Sama untuk Pendidikan dan Solusi Persoalan Daerah
- Harga Telur Masih Tinggi, Pemkab Gunungkidul Belum Rencanakan Operasi Pasar
- Kawal Kasus Penembakan Warga Girisubo, Keluarga Korban dan PSHT Datangi Polda DIY
- Pendanaan Film Disbud DIY, 15 Peserta Presentasikan Gagasannya
- Dikeroyok Suporter Bola DIY karena Musik, Warga Parangtritis Alami Luka Sayatan
Advertisement
Advertisement