730 Hewan Kurban di Sleman Mengandung Cacing Hati

Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyampaikan ada 9.124 ekor sapi yang dipotong ketika Hari Raya Kurban 2025. Dari jumlah tersebut 8,03% atau 733 didiagnosa fasciolosis atau mengandung cacing hati. Cacing hati dapat mati apabila organ hati dimasak dengan benar.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP3 Sleman, Suryawati Purwaningtyas, mengatakan total hewan kurban yang dipotong ada 27.676 ekor, kambing 3.007 ekor dan domba 15.545 ekor. Ribuan hewan tersebut dipotong di 2.289 lokasi. Selain sapi, ada dua belas kambing dan 62 domba kedapatan cacing hati.

BACA JUGA: Sapi Tercebur di Kolam 5 Meter, Petugas Damkar Gunungkidul Lakukan Penyelamatan

“Baik sapi, kambing, maupun domba yang dipotong tidak ditemukan tanda-tanda penyakit mulut dan kuku,” kata Suryawati dihubungi, Rabu (11/6/2025).

Adapun jumlah sapi yang dipotong pada Hari Raya Kurban 2024 lebih banyak, 9.709 ekor dengan kasus cacing hati yang lebih sedikit 7,23% atau 701 ekor sapi. Adapun jumlah kambing ada 2.766 ekor dengan sebelas ekor bercacing hati dan jumlah domba ada 13.561 ekor dengan 20 ekor bercacing hati.

Sementara pada Hari Raya Kurban 2023 ada 9.325 ekor sapi dipotong dengan 722 ekor bercacing hati, lalu 11.889 kambing dengan 32 ekor bercacing hati, dan 2.556 ekor domba dengan 15 ekor bercacing hati.

Medik Veteriner Madya DP3 Sleman, Felisitas Kristiyanti, mengimbau masyarakat tidak mengonsumsi bagian hati hewan kurban yang terkena cacing hati lantaran kandungan nutrisi rusak. Artinya, seseorang tidak akan mendapat manfaat dari konsumsi organ hati tersebut.

Meski begitu, Kristiyanti mengaku cacing hati dapat mati apabila organ hati dimasak dengan benar/ matang atau suhu air di atas 100 derajat celcius.

BACA JUGA: Pemilik Ayam Goreng Widuran Solo Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Penipuan Terkait Nonhalal

Sebelumnya, Kristiyanti telah menjelaskan cacing hati dapat menjangkit ternak ketika hewan tersebut melakukan kontak langsung dengan telur cacing. Paling banyak kontak dilakukan ketika hewan sedang makan makanan hijauan yang terkontaminasi telur cacing. Begitu dengan air minum yang terkontaminasi dapat menjadi saranan penyaluran penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News