Advertisement
PPKM Dicabut, Vaksinasi Covid-19 di Bantul Jalan Terus
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan Bantul memastikan vaksinasi Covid-19 di Bumi Projotamansari terus berjalan meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Elina Chrisniati, mengatakan vaksinasi Covid-19 masih terus berlanjut di dinas kesehatan maupun di fasilitas kesehatan dan puskesmas. Selain itu, vaksinasi di instansi lain di Bantul juga dilakukan, salah satunya di Polres Bantul.
Advertisement
“Vaksinasi terpusat di sejumlah fasilitas kesehatan. Belum ada program vaksinasi massal karena terkendala sumber daya manusia,” katanya, saat diubungi Jumat (6/1/2023).
BACA JUGA: Tak Mau Pindah, Keluarga Ini Tinggal di Tengah Bundaran Selama Lebih Dari 40 Tahun
Vaksinasi massal belum diagendakan kembali karena selain terkendala SDM, peminat terlalu sedikit. Ia mencintohkan vaksinasi massal yang biasa digelar di halaman kantor Kesehatan Bantul tiap Rabu. Dari target 500 orang dalam sehari, yang mengakses rata-rata hanya sekitar 50-100 orang. Jumlah itu juga bukan karena kesadaran masyarakat untuk melindungi diri dari paparan Covid-19, melainkan karena terpaksa sebagai syarat perjalanan.
Sementara, data capaian vaksinasi di Bantul per 29 Desember 2022 untuk dosis pertama mencapai 729.046 orang dari total sasaran 899.352 orang atau sekitar 88,07%. Sementara, dosis kedua mencapai 760.029 orang dari total sasaran 899.352 orang atau 84,51%. Adapun capaian dosis ketiga atau booster pertama 209.780 orang dari sasaran 752.225 orang atau 27,89%.
Masih rendahnya capaian vaksinasi booster pertama, menurut Elina, karena masyarakat merasa sudah cukup dengan vaksin dosis pertama dan kedua. Selain itu masyarakat juga menganggap Covid-19 sudah melandai. Terlebih saat ini PPKM sudah dicabut.
Elina mengakui penularan Covid-19 di Bantul memang sudah melandai. “Kalau per harinya mulai landai sekitar tiga sampai empat kasus per hari. Diskominfo memang sudah tidak merilis lagi data kasus karena kasus Covid-19 sudah mulai turun,” ucapnya.
Elina mengatakan pencabutan PPKM bukan berarti pandemi Covid-19 sudah berakhir. Sampai saat ini belum ada pernyataan dari organisasi kesehatan dunia atau WHO yang menyebut pandemi berakhir dan sudah menjadi endemi. Dengan demikian, risiko paparan Covid-19 masih ada.
Dinas meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan minimal selalu memakai masker ketika berada di tempat kerumunan dan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas apapun. “Selain itu masyarakat tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat,” ujar Selina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tuntas Klaim Kumpulkan 75.000 KTP untuk Maju Pilkada Sukoharjo Jalur Independen
- Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!
- BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
- Pilkada 2024 Makin Ramai, Kades Pentur Siap Maju jadi Calon Bupati Boyolali
Berita Pilihan
Advertisement
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement