Advertisement

Polres Kulonprogo Ikut Menekan Angka Tengkes

Catur Dwi Janati
Senin, 30 Januari 2023 - 05:47 WIB
Budi Cahyana
Polres Kulonprogo Ikut Menekan Angka Tengkes Ilsutrasi bayi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Polres Kulonprogo bakal ambil bagian dalam percepatan penurunan angka tengkes atau stunting di Kabupaten Kulonprogo. Pembinaan dan penyuluhan melalui seluruh anggota bhabinkamtibmas menjadi pilihan untuk mengedukasi masyarakat hingga ke tingkat pedesaan

Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini telah memerintahkan Kasat Binmas dan jajarannya melalui 12 kanit binmas polsek serta 88 personel bhabinkamtibmas untuk mendampingi dan bersinergi dengan puskesmas dalam menekan tengkes. Upaya prioritas ,enekan stunting adalah melalui pembinaan dam penyuluhan kepada kelompok PKK dan kader posyandu. Langkah ini penting untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan anak balita secara rutin setiap bulannya.

Advertisement

"Hal tersebut merupakan aksi nyata untuk menurunkan angka stunting dalam  mempersiapkan masyarakat Kulonprogo menjelang bonus demografi. Masyarakat akan didominasi usia produktif pada 2030 sampai dengan 2035," tuturnya pada Sabtu (28/1/2023) petang.

BACA JUGA: Dokumen Pengadaan Tanah Disiapkan! Ini Perkiraan Jadwal Konsultasi Publik Tol Jogja-YIA

Tengkes atau stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Salah satu tandanya, tinggi badan anak yang berada di bawah rata-rata dari angka yang ditetapkan untuk anak seusianya. "Penurunan angka stunting dilakukan dengan pemenuhan gizi pada anak-anak agar mereka mampu bersaing dan produktif," tuturnya.

Kasatbinmas Polres Kulonprogo AKP Edy Purnama menuturkan para kanit binmas dan bhabinkamtibmas di setiap wilayah dapat membantu menekan angka stunting di Kulonprogo. "Tapi, tentunya di sini tetap terus saling bersinergi dengan pemerintah dan instansi terkait lainnya," ujarnya.

Inisiasi sosialisasi stunting harus diberikan seoptimal mungkin. Stunting bukan hanya terjadi setelah kelahiran, melainkan dapat terjadi sebelum atau dalam proses menuju kehamilan.

Pada Oktober 2022 lalu, Kementerian Kesehatan menggelar Gerakan Nasional Aksi Bergizi untuk menekan kasus tengkes di Indonesia dengan skema gerakan ini Tablet Tambah Darah (TTD). Gerakan ini salah satunya menyasar remaja putri di sekolah.

Kepala Dinkes Kulonprogo Sri Budi Utami mengatakan remaja menjadi sasaran aksi ini lantaran pada usia tersebut kebanyakan dari mereka mulai mengalami menstruasi. Para remaja berpotensi kehilangan darah yang bisa menyebabkan terjadinya anemia atau kurang darah.

BACA JUGA: Jelang Kampanye, JPW Minta Polisi Tegas Tindak Pemakai Knalpot Blombongan di Jogja

"Remaja putri SMP/SMA sudah kami biasakan minum tablet tambah darah. Kenapa yang dipilih SMP, karena memang disiapkan sejak dini sehingga diharapkan hasilnya lebih bagus," jelasnya.

Budi mengharapkan program ini dapat membuat remaja putri makin memahami bagaimana agar menjaga kesehatannya. Melalui aksi ini pula, Budi berharap bisa mengedukasi dan memotivasi para remaja untuk mengkonsumsi tablet tambah darah.

"Karena sebelumnya mungkin sudah dibagikan tablet tambah darah tapi tidak diminum. Kami berikan pengertian betapa ini sangat berharga dan bermanfaat," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement