Advertisement

Sederet Kasus Dugaan Penculikan Anak di Jogja Sepanjang Januari 2023

Bernadheta Dian Saraswati
Kamis, 02 Februari 2023 - 11:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sederet Kasus Dugaan Penculikan Anak di Jogja Sepanjang Januari 2023 Ilustrasi penculikan anak. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sepanjang Januari 2023, banyak informasi seputar penculikan anak di Jogja beredar di media massa maupun di media sosial. Meski masih bersifat dugaan, namun hal ini cukup meresahkan orang tua. 

Mereka takut jika anak mereka menjadi korban penculikan. Berikut ini kasus-kasus seputar penculikan yang diberitakan Harianjogja.com sepanjang Januari 2023:

Advertisement

1. Dugaan Penculikan di Tajem

Tiga siswa SDN Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman, diduga nyaris menjadi korban penculikan pada Minggu (29/1/2023) siang. Orang yang dicurigai akan menculik adalah dua laki-laki dengan sepeda motor yang mengaku teman ayah tiga bocah SD.

Percobaan penculikan tersebut terjadi saat anak-anak tersebut sedang berjalan pulang dari pengajian di sekolah. Saat dalam perjalanan tersebut, ketiga anak tersebut tiba-tiba didekati dua lelaki tak dikenal yang menaiki motor Honda Beat warna putih. Dua orang mengaku teman bapaknya [calon korban] dan mau diajak menyusul melihat langit biru di atas sana, di gunung.

Salah satu lak-laki yang naik sepeda motor sempat mengatakan dia orang baik-baik dan meminta agar ketiga anak itu tidak takut. Salah satu dari ketiga anak tersebut lantas menyadari yang mendekati mereka adalah orang asing. Kemudian ia mengajak lari kedua temannya. 

Baca juga: Ada 4 Simpang Susun di Tol Jogja-YIA, Ini Titik Lokasi dan Fungsinya!

2. Sempat Dikejar orang Asing

Seorang bocah berusia sembilan tahun di wilayah Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja berinisial EHP dikabarkan sempat dikejar orang diduga pelaku penculikan hingga di depan rumahnya.  Peristiwa itu terjadi pada Senin (23/1/2023) lalu sekitar pukul 14.00 WIB, saat itu EHP tidak ingin tidur siang dan memilih bermain.

EHP kemudian menghampiri temannya yang kebetulan rumahnya masih ada di sekliling kampung tersebut. Akan tetapi teman yang akan diajak bermain itu juga sedang tidur siang, akibatnya EHP pun bermain sendirian di depan rumah. Saat EHP bermain sendirian itulah, ada pengendara motor terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yang berhenti dengan jarak sekitar 20 meter dari rumahnya. Tak hanya berhenti, gelagat keduanya mencurigakan, karena sempat mengarahkan ponselnya ke arah EHP yang diduga sedang mengambil gambar. Orang tak dikenal itu sempat melambaikan tangan kepada anaknya sebagai pertanda ajakan.

Akan tetapi EHP yang tidak mengenalnya pilih menggelengkan kepalanya pertanda menolak. Pemotor itu kemudian putar balik, selanjutnya pembonceng yang juga perempuan turun dari motor dan berupaya mendekati EHP berusaha untuk mengajak. Merasa ketakutan, EHP kemudian masuk ke dalam kamar sembari memanggil kakeknya meminta pertolongan.

3. Diberi Permen hingga Pusing

Seorang anak di Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Sleman diduga hendak menjadi korban percobaan penculikan. Walau belum jelas motifnya, dalam kejadian itu seorang yang tak dikenal tiba-tiba memberi permen kepada anak sekolah yang sedang beristirahat dan langsung pergi. Anak itu kemudian mengeluhkan pusing dan mual. 

Kejadian berlangsung Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 09.00, di SDN Gendengan. Saat itu siswa sedang jam istirahat sekolah dan korban duduk sendirian di buk utara sekolahan, di luar sekolah. 

Beberapa saat kemudian, ada mobil minibus warna putih dengan jenis dan nomor polisi tidak diketahui dari utara berhenti di dekat anak itu. Lalu seorang laki-laki berperawakan kurus, kulit cokelat, badan tinggi, keluar dari mobil menghampiri anak tersebut. Laki-laki itu kemudian mengambil sebuah permen warna ungu bulat dari saku celananya dan memberikan pada korban, kemudian berkata besok mau kemari lagi.

4. Siswa Diming-iming Rp5.000

Beredar pesan singkat berisi upaya penculikan siswi di SDN 1 Padokan, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul. Dalam pesan singkat itu seorang anak diiming-iming uang Rp5.000 dan akan dimasukkan ke dalam mobil. Kepala SDN 1 Padokan, Veny Nuraini Rohadi membenarkan pada  31 januari 2023 ada kejadian di sekitar sekolah ketika jam istirahat.

“Salah satu anak kami dihampiri ibu-ibu yang turun dari mobil merah, mengajak anak untuk ikut serta dengan iming-iming uang Rp5.000. Si anak tidak bersedia dan segera masuk ke dalam sekolah, kemudian melaporkan kejadian kepada guru dan kepala sekolah. Alhamdulillah, kondisi anak aman,” katanya dalam siaran tertulisnya.


..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement