Advertisement

Promo November

Anggaran Logistik Minim, BPBD Kulonprogo Andalkan Bantuan Provinsi

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 03 Februari 2023 - 18:37 WIB
Jumali
Anggaran Logistik Minim, BPBD Kulonprogo Andalkan Bantuan Provinsi Sejumlah sukarelawan dan petugas gabungan dari BKSDA, Polisi Hutan, BPBD Kulonprogo mengikuti simulasi pemadaman api di area Suaka Margasatwa Sermo, Senin (6/8 - 2019).

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mengandalkan bantuan dari BPBD Provinsi dalam upaya pemenuhan logistik hingga akhir tahun 2023. Hal tersebut dilakukan karena anggaran daerah hanya mencapai Rp25 juta untuk sepanjang tahun 2023.

BACA JUGA: BPBD Kulonprogo Siapkan Personel dan Logistik

Advertisement

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa, mengatakan anggaran pengadaan logistik tahun ini di jawatannya sedikit.

“Anggaran pengadaan logistik kami di tahun 2023 itu kecil. Hanya Rp25 juta. Selama ini kami mengandalkan bantuan provinsi. Jadi kami bisa minta dukungan logistik dari mereka,” kata Budi dihubungi pada Jumat (3/2/2023).

Jika anggaran kosong atapun menipis, BPBD Kulonprogo dapat mengirim surat permohonan bantuan kepada BPBD Provinsi. Adapun salah satu bentuk bantuan dari BPBD DIY yang diberikan dalam waktu terdekat adalah bantuan beronjong sebanyak 20 lembar.

“Ada sekitar 20 lembar beronjong bantuan dari provinsi. Kalau tahun 2022, beronjong yang kami perbantukan mencapai 200 beronjong,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Joko Satya Agus Nahrowi mengatakan jawatannya akan meningkatkan sosialisasi kebencanaan.

“Kami utamakan mitigasi kepada masyarakat tentang ancaman hindrometeorologi atau bencana lain,” kata Joko.

“Kejadian kebencanaan tahun lalu itu banyak sekali. Bahkan talut rumah di Purwosari kami supply lagi di awal tahun 2023 dengan jumlah sembilan beronjong karena mereka minta beronjong tambahan,” katanya.

Di tahun 2022, Kabupaten Kulonprogo mengalami kejadian kebencanaan hingga 1.071 kejadian. Sebanyak 357 kejadian berkaitan dengan cuaca ekstrim yang mengakibatkan kerusakan terjadi di Galur, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Samigaluh, Sentolo, Temon, dan Wates.

Kemudian, 91 kejadian banjir terjadi di Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Sentolo, Wates, dan Temon. Selain itu, 622 kejadian tanah longsor terjadi di Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Pengasih, Samigaluh, Sentolo, Temon, dan Wates. Sisanya, kekeringan terjadi di Girimulyo yang disebabkan kurangnya debit sumber air.

“Bencana hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana alam di Kulonprogo. Lalu, perubahan iklim meningkatkan intensitas bencana alam di hampir semua sektor,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement