Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Kulonprogo Siapkan Personil dan Logistik
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO - BPBD Kabupaten Kulonprogo melakukan antisipasi terhada potensi cuaca ekstrem yang berdampak kepada terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Kulonprogo. Baik logistik, personil, dan kesiapan Early Warning System (EWS) telah disiapkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Ariadi mengatakan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi DIY coba untuk direspons secara cepat oleh jajarannya.
Advertisement
"Peringatan tersebut sudah diinformasikan kepada seluruh Kalurahan dan Kapanewon serta komunitas relawan kebencanaan di Kulonprogo," ujar Ariadi saat dikonfirmasi pada Kamis (25/2/2021).
Lebih lanjut, baik personil, logistik, maupun peralatan juga telah dipersiapkan oleh jajarannya untuk mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Kulonprogo dikarenakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang.
Baca juga: Miliarder Purwomartani Diimbau Gunakan Uang Ganti Rugi Tol Sewajarnya
"Seluruhnya sudah kami persiapkan apabila terjadi kebencanaan hidrometeorologi. Terkait dengan personil, kami melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) meliputi Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO), TNI, Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), (Palang Merah Indonesia) PMI dan beberapa relawan," jelas Ariadi.
Kesiapan EWS juga menjadi perhatian BPBD Kabupaten Kulonprogo. EWS tersebut telah terpasang di sejumlah wilayah di Kulonprogo yang berpotensi terjadi tanah longsor. Selain angin kencang, banjir, ombak tinggi di pantai selatan, wilayah Kulonprogo juga rawan terjadi tanah longsor.
17 EWS tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Kulonprogo. Di antaranya, enam EWS dipasang di Kapanewon Samigaluh meliputi Desa Ngargosari, Banjarsari, Kebonharjo, Purwoharjo, Pagerharjo dan Sidoharjo.
Empat EWS di Kapanewon Kokap meliputi Desa Hargotirto, Hargowilis, Kalirejo dan Hargomulyo. Kemudian, tiga EWS di Kapanewon Girimulyo meliputi Desa Giripurwo, Jatimulyo dan Purwosari.
Selanjutnya, tiga EWS di Kapanewon Kalibawang meliputi Desa Banjarsari dua EWS dan 1 EWS di Banjaroya. Serta satu EWS di Desa Sidomulyo, Kapanewon Pengasih.
Baca juga: Pemkab Kulonprogo Dorong Budidaya Perikanan
"Tiga EWS sisanya masih kami simpan sebagai cadangan di kantor BPBD Kabupaten Kulonprogo. Nanti akan dipasang apabila ada desa yang memerlukan. Seluruh EWS yang telah terpasang tersebut masih aktif," ungkap Ariadi.
Gelombang Tinggi
Adapun, bagi nelayan maupun wisatawan yang berencana akan mengunjungi perairan selatan Kulonprogo diimbau untuk mengantisipasi gelombang tinggi. Diharapkan, wisatawan mematuhi imbauan yang dikeluarkan oleh tim SAR yang bertugas di perairan selatan Kulonprogo.
"Sementara, terhadap gelombang tinggi di perairan selatan Kabupaten Kulonprogo, kami mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke pantai agar tetap waspada dan patuh terhadap petugas yang berjaga di kawasan tersebut," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement