Advertisement
Pembangunan Belum Tuntas, Geliat Ekonomi di Jalan Baru Gunungkidul Mulai Terlihat

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman belum tuntas karena belum sepenuhnya tersambung. Meski demikian, keberadaan jalan baru ini mulai berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.
Khusus di wilayah Gunungkidul masih ada ruas Kedungkandang-Kepil dan Kepil-Bobung yang belum dibangun. Namun, di ruas yang sudah jadi seperti Ngalang dengan Bobung sudah banyak usaha warga mulai dari toko kelontong, bangunan hingga warung makan.
Advertisement
Pada sore hari di jalur di Kalurahan Nglegi saat terang juga terdapat keramaian anak-anak muda yang nongkrong di sepanjang jalan. Keramaian ini dimanfaatkan warga membuka usaha jajanan makanan dan minuman.
Panewu Patuk, Martono Imam Santoso mengatakan, jalur alternatif Gunungkidul-Sleman tak hanya mengurai kepadatan arus kendaraan di jalur utama Jogja-Wonosari. Namun, menurut dia, keberadaannya juga menjadi wilayah pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di sisi utara.
Baca juga: Polisi: Dosen UII Ubah Rute Tanpa Pemberitahuan
Ia tidak menampik jalur yang ada belum sepenuhnya terhubung karena masih ada dua ruas belum dibangun. Akan tetapi, Martono mengakui geliat ekonomi di jalan baru sudah terlihat ditandai dengan banyaknya usaha-usaha yang dibuka warga setempat.
“Dari Ngalang sampai Bobung sudah banyak yang berjualan. Pas terang, coba saat sore jalan ke Nglegi sangat ramai karena tidak hanya orang nongkrong, tapi juga ada warga yang berjualan,” kata Martono kepada Harianjogja.com, Senin (20/2/2023).
Menurut dia, adanya keramaian tersebut menandakan geliat usaha di kawasan jalan baru mulai tumbuh. Ia pun menyambut baik dampak positif ini karena sebagai upaya masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Mudah-mudahan bisa segera tersambung seluruhnya. Sebab, jika jalannya ramai, maka tidak hanya mendukung pengembangan wisata di kawasan Patuk, tapi warga juga bisa merasakan manfaatnya,” kata mantan Panewu Gedangsari ini.
Salah seorang warga Nglegi Riyanto mengatakan, sering menghabiskan waktu sore di jalan baru. Ia tidak menampik jalur yang ada baru sampai Bobung, tapi keberadaannya sudah dirasakan masyarakat.
“Tentunya akses jadi lebih mudah karena jalannya lebar dan bagus,” katanya.
Menurut dia, keramaian yang ada tidak lepas dari anak-anak muda yang seringkali nongkrong di pinggir jalan guna menghabiskan waktu sore. “Pemandangannnya bagus karena kiri dan kanan ada hamparan sawah. Jadi, suasananya menyenangkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement