Advertisement
Kelurahan Wirogunan Integrasikan Bank Sampah dan Kelompok Tani Kota, Hasilnya Dinikmati Bersama

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank sampah di Kelurahan Wirogunan terintegrasi dengan kelompok tani perkotaan. Sebanyak 14 bank sampah dan 12 kelompok tani yang berada di Kemantren Mergangsang, Kota Jogja ini saling menyuplai kebutuhannya agar program keduanya berjalan sukses.
Bank sampah bertugas untuk membuat kompos, pupuk, dan berbagai kebutuhan pertanian lainnya. Hasil dari pengolahan sampah organik tersebut dimanfaatkan kelompok taninya untuk menyuburkan tanamannya. Hasilnya pengelolaan sampah berjalan lancar tak tersendat hasil akhir olahan yang menumpuk, produksi kelompok tani jadi lebih hemat karena menggunakan hasil olahan bank sampah.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Pengintergasian dua kelompok tersebut mulai dilakukan Kleurahan Wirogunan sejak awal 2023 ini. Pengurus Satgas Zero Sampah Anorganik Kelurahan Wirogunan, Momon Khairussalam, menjelaskan dengan sinergitas tersebut berbagai tantangan yang dimiliki kedua kelompok dapat terpecahkan.
“Selama ini bank sampah bingung gimana menangani hasil olahan sampah organik, lalu kelompok tnai bingung bagaimana menekan biaya produksi khususnya pupuk yang harganya naik turun. Akhirnya tantangan ini terpecahkan dengan saling sinergi tersebut,” jelas Momon, Rabu (22/2/2023).
Momon menyebut kebanyakan pengurus bank sampah juga merupakan pengurus kelompok tani sehingga integrasi program dapat dilakukan dengan efektif. “Warga ini kan punya banyak seragam dan alhamdulilah kompak jadi mudah saja menyingkirkannya, karena memang saling membutuhkan juga satu lainnya,” katanya.
Pertanian perkotaan yang dilakukan kelompok tani Wirogunan, jelas Momon, terbagi dalam tiga jenis yaitu sayur-mayur, hortikultura, dan buah-buahan. “Perwatan untuk jenis pertanian kota itu kan sangat butuh kompos jadi butuh sekali dari bank sampah. Begitu juga bank sampah dapat untung dari jual kompos ini,” ujarnya.
Lurah Wirogunan, Siti Mahmudah Setyaningsih mengapresiasi kolaborasi dua kelompok tersebut. “Bentuk apresiasi kami, pada anggaran 2023 ini ada peningkatan alokasi untuk penanganan sampah agar masyarakat terfasilitasi dengan baik,” katanya, Rabu sore.
Kolaborasi dua kelompok tersebut, jelas Siti, bersifat organik sesuai kehendak masyarakat sendiri. “Artinya mereka juga partisipatif aktif dan selalu inovatif ini tentu patut diapresiasi dan terus difasilitasi,” jelasnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pembinaan Rohani Kristiani di Sleman Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam
- Makanan dengan Kandungan Berbahaya dan Kadaluwarsa Diawasi Ketat di Sleman
- Cegah Klitih, Polda DIY Sebar Petugas di Seluruh Wilayah
- Mahfud MD Beri Tanggapi Kasus Perdagangan Orang
- Dishub Bantul Temukan Banyak Jip Wisata Tak Layak Jalan, Ini Rekomendasinya
Advertisement
Advertisement