Advertisement

Promo November

Pertumbuhan Penduduk Jogja Terkendali, Jumlah Anak Menurun

Triyo Handoko
Senin, 27 Februari 2023 - 23:57 WIB
Budi Cahyana
Pertumbuhan Penduduk Jogja Terkendali, Jumlah Anak Menurun Ilustrasi kelahiran anak - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pertumbuhan penduduk Jogja terkendali dengan penurunan angka jumlah anak di tiap keluarga mencapai 0,78, sebelumnya 1,2. Padahal, peserta aktif KB di Jogja hanya 54% dari jumlah keluarga subur atau setara 19.431 orang. Sementara, unmeetneed atau kebutuhan KB yang tidak terpenuhi di Jogja sebesar 28%.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jogja menyebut anomali tersebut karena masyarakat Jogja memiliki kesadaran yang tinggi pada pentingnya pengendalian kelahiran dan jarak kelahiran.

Advertisement

“Jadi meskipun tidak memakai kontrasepsi jangka panjang atau mengikuti program KB pemerintah, mereka sudah bisa mengatur kelahiran anak sendiri,” jelas Kepala DP3AKB Jogja Edy Muhammad, Senin (27/2/2023).

Laju pertumbuhan penduduk Jogja, jelas Edy, mencapai 0,98 persen tiap tahun. “Data terbaru laju pertumbuhan penduduk hanya 0,98%, ini bagus karena artinya masyarakat tahu dan sadar bahwa memutuskan punya momongan itu harus diperhitungkan dengan matang,” katanya.

BACA JUGA: Kapan Dosen UII Jogja yang Menghilang Akan Pulang? Begini Penjelasan Rektor

Edy menyebut tingginya angka kebutuhan KB yang tidak terpenuhi di Jogja karena masyarakat punya sistem kontrasepsi sendiri untuk mengontrol kelahiran anaknya. “Banyak yang pakai kontrasepsi tradisional dengan kalender masa subur, dan jenis kontrasepsi ini memang tidak termasuk program KB pemerintah tapi ternyata cukup berhasil mengontrol kelahiran,” ujarnya.

DP3AKB terus mendorong peserta aktif KB, jelas Edy, kepada masyarakat meskipun laju pertumbuhan penduduk sudah menurun. “Tetap kami mendorong masyarakat jadi peserta KB kami karena ini lebih terjamin,” katanya.

Dorongan tersebut, lanjut Edy, dengan menggerakan kelurahan hingga RT, edukasi di layanan fasilitas kesehatan masyarakat, hingga lewat Tim Penggerak Penanganan Stunting. “Semua lini kami coba sosialisasikan dan edukasikan untuk masyarakat ikut KB, termasuk lewat program penanganan stunting karena ini kan beririsan semuanya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement