Pertumbuhan Penduduk Jogja Terkendali, Jumlah Anak Menurun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pertumbuhan penduduk Jogja terkendali dengan penurunan angka jumlah anak di tiap keluarga mencapai 0,78, sebelumnya 1,2. Padahal, peserta aktif KB di Jogja hanya 54% dari jumlah keluarga subur atau setara 19.431 orang. Sementara, unmeetneed atau kebutuhan KB yang tidak terpenuhi di Jogja sebesar 28%.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jogja menyebut anomali tersebut karena masyarakat Jogja memiliki kesadaran yang tinggi pada pentingnya pengendalian kelahiran dan jarak kelahiran.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
“Jadi meskipun tidak memakai kontrasepsi jangka panjang atau mengikuti program KB pemerintah, mereka sudah bisa mengatur kelahiran anak sendiri,” jelas Kepala DP3AKB Jogja Edy Muhammad, Senin (27/2/2023).
Laju pertumbuhan penduduk Jogja, jelas Edy, mencapai 0,98 persen tiap tahun. “Data terbaru laju pertumbuhan penduduk hanya 0,98%, ini bagus karena artinya masyarakat tahu dan sadar bahwa memutuskan punya momongan itu harus diperhitungkan dengan matang,” katanya.
BACA JUGA: Kapan Dosen UII Jogja yang Menghilang Akan Pulang? Begini Penjelasan Rektor
Edy menyebut tingginya angka kebutuhan KB yang tidak terpenuhi di Jogja karena masyarakat punya sistem kontrasepsi sendiri untuk mengontrol kelahiran anaknya. “Banyak yang pakai kontrasepsi tradisional dengan kalender masa subur, dan jenis kontrasepsi ini memang tidak termasuk program KB pemerintah tapi ternyata cukup berhasil mengontrol kelahiran,” ujarnya.
DP3AKB terus mendorong peserta aktif KB, jelas Edy, kepada masyarakat meskipun laju pertumbuhan penduduk sudah menurun. “Tetap kami mendorong masyarakat jadi peserta KB kami karena ini lebih terjamin,” katanya.
Dorongan tersebut, lanjut Edy, dengan menggerakan kelurahan hingga RT, edukasi di layanan fasilitas kesehatan masyarakat, hingga lewat Tim Penggerak Penanganan Stunting. “Semua lini kami coba sosialisasikan dan edukasikan untuk masyarakat ikut KB, termasuk lewat program penanganan stunting karena ini kan beririsan semuanya,” ucapnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
Advertisement