Siang Bolong, Empat Laptop Mahasiswi KKN UAD Hilang di Sanden Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Empat laptop dan uang tunai Rp500.000 milik mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) hilang diduga dicuri saat disimpan di Posko KKN di Dusun Kalimundu, Kalurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden, Bantul.
Dugaan pencurian tersebut terjadi pada Rabu (1/3/2023) siang. Saat itu sebanyak sembilan mahasiswi UAD sedang berada di posko. Para mahasiswa mengikuti kegiatan di rumah kepala dusun setempat sekitar pukul 09.30 WIB.
Sementara, posko dalam keadaan kosong dan tidak dikunci. Setelah para mahasiswi tersebut pulang dari rumah kepala dusun sekitar pukul 13.30 WIB, ternyata posko sudah acak-acakan. Mahasiswi tersebut kemudian mengecek barang berharga masing-masing yang disimpan di posko.
Empat laptop milik Shalifah, Kharisma, Nabila, dan Hesti tidak ada di posko. Selain itu, uang tunai milik Ully yang disimpan di tas dalam posko juga hilang. Mahasiswa kemudian melapor ke Polsek Sanden.
BACA JUGA: Lewat Tol Jogja Solo Sampai YIA Bayar Berapa? Ini Perhitungannya
Kapolsek Sanden AKP Jumadi mengatakan polisi masih menyelidiki kasus tersebut. “Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dugaan pencurian tersebut,” ucapnya, Kamis (2/3/2023)
Ia belum enggan berasumsi pelaku pencurian tersebut dari mana dan apakah sudah mengetahui lokasi kejadian atau tidak. “Yang jelas kami masih penyelidikan, tunggu saja,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Motif Pelaku Mutilasi Sleman Karena Terlilit Pinjol
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp298,8 Miliar untuk Pengentasan Kemiskinan
- Pelaku dan Korban Mutilasi Sleman Ternyata Sudah Saling Dekat, Kenalan lewat Facebook
- Terlilit Pinjol Rp8 Juta Hingga Memutilasi Perempuan di Sleman, Kejiwaan Heru Akan Diperiksa
- Cerita Heru Memutilasi Teman Perempuan di Sleman: Berubah Pikiran di Warmindo
Advertisement