Diminta Bayar Urunan untuk Pembangunan Joglo, Warga Paliyan Mengaku Keberatan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Warga Dusun Tahunan, Karangduwet, Paliyan mengeluhkan rencana pembangunan joglo di balai dusun. Pasalnya, iuran pembangunan joglo yang nominal totalnya mencapai ratusan juta rupiah itu dibebankan kepada warga.
Salah satu keluhan disuarakan oleh Ariwibowo. Menurut dia, pembangunan joglo di balai dusun bukan hanya sebatas wacana. Pasalnya, sudah dibentuk panitia pembangunan guna merealisasikan program tersebut.
Advertisement
Menurut dia, permasalahan muncul karena biaya pembangunan dilakukan secara swadaya. Praktis masyarakat di 10 RT di Dusun Tahunan diwajibkan iuran guna mewujudkannya.
Berdasarkan edaran yang diberikan warga, jumlah tanggungan yang harus disetorkan RT 1 sebesar Rp16,7 juta; RT 2 sebeasr Rp17,4 juta; RT 3 mencapai Rp10,4 juta; dan RT 5 besarannya Rp11,2 juta.
BACA JUGA: Peserta: Iuran BPJS Kesehatan Lebih Ramah di Kantong
Sedangkan untuk RT 6 sebesar 14,6 juta; RT 7 nilainya mencapai Rp17,2 juta; RT 8 sumbangannya sebesar Rp19,8 juta; RT 9 sebesar Rp16,4 juta dan RT 10 nilainya Rp9,1 juta.
“Iuran dilakukan selama dua tahun. Setiap tahunnya ditarget terkumpul Rp152,5 juta. Jadi dua tahun bisa terkumpul Rp305 juta,” kata Ari kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).
Dia tidak menampik program pembangunan jogjlo sudah melalui pembahasan di tingkat RT. Meski demikian, Ari menilai besaran iuran dinilai terlalu memberatkan.
Menurutnya, ada empat klasifikasi iuran. Bagi pengusaha dibebankan Rp825.000; PNS sebesar Rp639.000; umum sebesar Rp426.000 dan janda sebesar Rp214.000. “Saya masuk yang umum. Jadi tahun ini harus menyetor Rp426.000,” katanya.
Bagi dia, nominal tersebut termasuk besar karena penghasilannya sebagai petugas keamanan dalam sebulan hanya sekitar Rp2 juta. Padahal, Ari juga masih menanggung biaya anaknya yang masih sekolah SMA. “Pengeluaran bulanan sudah banyak, kalau ditambah iuran pembangunan joglo maka tambah berat lagi,” katanya.
Terpisah, Kepala Dusun Tahunan, Peno mengatakan program pembangunan joglo sudah melalui proses musyawarah. Menurut dia, warga juga dilibatkan sejak wacana digulirkan hingga pengumpulan dana pembangunan. “Memang ada yang tidak setuju,” katanya.
Peno mengungkapkan, keinginan membangun joglo sudah lama. Dia pun berdalih fasilitas ini bisa digunakan bersama untuk kegiatan warga. “Panitia akan terus menyosialisasikan ke masyarakat terkait dengan program ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puluhan Unsur Penyelenggara Pemilu Kena Sanksi Pemberhentian
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Harga Minyak dan Telur di Gunungkidul Naik, Pedagang Sebut karena Kebutuhan Bikin Kue
- Mulai dari Juru Ketik, Endah Kini Pimpin Bumi Handayani
- Pemkot Berupaya Turunkan Kesenjangan dan Kemiskinan dengan Gandeng Gendong
- UMK dan UMSK Kota Jogja Masih Dibahas Dewan Pengupahan
- Angka UMK dan UMSK untuk Bantul akan Diumumkan Pemda DIY
Advertisement
Advertisement