Advertisement

Kunjungan Wisata di Lereng Merapi Anjlok Gegara Erupsi

Anisatul Umah
Selasa, 14 Maret 2023 - 20:17 WIB
Bhekti Suryani
Kunjungan Wisata di Lereng Merapi Anjlok Gegara Erupsi Bukit Klangon di Lereng Merapi. - Harian Jogja/Daffa Firdaus Najati/ST20

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN– Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman mencatat, dampak dari erupsi jumlah wisatawan di lereng Gunung Merapi turun sekitar 40 persen. Kepala Dispar Sleman Ishadi Yazid mengatakan penurunan 40 persen wisatawan terjadi pada 11-12 Maret 2023 kemarin.

Para pelaku wisata dan wisatawan diimbau untuk mematuhi arahan dari pihak-pihak yang berwenang. Seperti Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Advertisement

"Terkait dengan erupsi Gunung Merapi, kalau kami bandingkan dengan pekan lalu ada penurunan kunjungan sekitar 40 persen mulai dari 11-12 Maret di Lereng Merapi," ucapnya dihubungi, Selasa (14/3/2023).

Setidaknya ada lima tempat wisata yang ditutup karena erupsi. Di antaranya seperti Bukit Turgo, Petilasan Mbah Maridjan, Bunker Kaliadem, Bukit Klangon, dan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

"Bersama-sama dengan pemerintah desa, Polsek, dan Koramil untuk melakukan penjagaan di tempat-tempat itu. Yang lain seperti Tlogo Putri masih aman," ucapnya.

Dia mewanti-wanti kepada wisatawan untuk tidak menyepelekan kondisi Gunung Merapi. Meski masih berada di posisi aman, namun harus tetap waspada akan potensi bencana. Perkembangan terkini bisa diupdate dengan aplikasi Jarak Aman Lereng Merapi.

"Wisatawan jip wisata kami himbau koordinasi, membawa radio komunikasi agar bisa update kondisi terkini, sehingga kalau ada luncuran [awan panas] yang mengkhawatirkan mereka harus turun," jelasnya.

BACA JUGA: Abdi Dalem Divonis Hakim akibat Korupsi, JAK Minta Kraton Segera Bersikap

Lebih lanjut dia menyampaikan, belum bisa dipastikan kapan tempat wisata yang ditutup akan kembali dibuka. Dispar akan selalu melihat update dari Basarnas, BPPTKG, dan BPBD. Jika sudah dikatakan aman baru kembali dibuka.

"Kami enggak berani spekulasi, kami akan melihat perkembangan. Kalau wisatawan bisa patuhi, awan panas bisa jadi atraksi sepanjang dilihat dari jarak aman, gak setiap orang bisa melihat langsung awan panas."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement