Advertisement
Keamanan Pangan Ternyata Belum Banyak Diperhatikan
Advertisement
SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Keamanan Pangan 2023 di The Atrium Hotel & Resort, Mlati, Sleman, Selasa (14/3).
Kegiatan ini digelar untuk menyosialisasikan pentingnya keamanan pangan dari unit terkecil, yakni tingkat keluarga. Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Sleman, Tunggul Biworo menjelaskan selama dua hari peserta dan narasumber berdiskusi bersama, berbagi ilmu dalam pengolahan dan menyiapkan makanan yang aman.
Advertisement
"Dari unit terkecil di tingkat keluarga, keamanan pangan harus sudah diperhatikan. Keluarga harus menyiapkan makanan sebaik mungkin. Meski menunya sederhana, pecel dan telur ceplok, yang penting aman, baru kemudian menyehatkan serta bergizi," katanya.
Keamanan pangan, menurut Tunggul, sebenarnya mudah dipahami dan dilakukan, namun banyak yang mengabaikannya. Ia mencontohkan saat memasak makanan, biasanya dilakukan sambil mengobrol. Padahal, hal itu bisa menyebabkan masuknya percikan air ludah ke dalam masakan.
Maka, jika mengolah makanan di perusahaan yang telah tersertifikasi keamanan pangan, juru masak biasanya menggunakan masker untuk menghindarkan percikan air ludah masuk ke dalam masakan yang sedang diolah.
"Menyiapkan makanan menjadi rutinitas sehingga terkadang kebersihannya enggak terjaga. Bahan pangan yang disiapkan juga tidak berkualitas. Ini bukan soal punya uang atau tidak, tetapi lebih ke sikap," kata dia.
Selain pada proses pengolahannya, penyajian makanan juga perlu diperhatikan. Makanan, kata Tunggul, memiliki masa optimal selama empat jam. Setelah itu, bakteri dari luar akan masuk ke dalam makanan sehingga rasanya tidak seenak seperti saat baru dimasak.
Keamanan pangan yang tidak diperhatikan dapat menyebabkan keracunan, dengan reaksi perut berupa muntah atau diare. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan sehingga merasa lemas.
Di tingkat industri, keamanan pangan juga menjadi salah satu syarat wajib. Dinas Kesehatan Sleman membuka penyuluhan keamanan pangan bagi pelaku usaha secara gratis.
"Pelaku usaha harus mempunyai sertifikat keamanan pangan," katanya.
Bimtek ini diikuti oleh kader kesehatan, pelajar, Anggota Karang Taruna dan Saka Bakti Husada (SBH). Adapun narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI), dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI). (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah di Jogja Masih Stabil Tinggi, Ini Penyebabnya
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
- Pilkada 2024, Heroe Poerwadi Hingga Singgih Raharjo Ambil Formulir Pendaftaran Calon Walikota di Partai Golkar
- Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
- Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
Advertisement
Advertisement