Jembatan Kretek 2 Diserbu Pedagang Dadakan, Pemkab Bantul Segera Ambil Tindakan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Belum dioperasikan, Jembatan Kretek 2 sudah diserbu pedagang. Untuk itu, Dinas Perhubungan bersama kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul segera menindak para pedagang dadakan yang ada di sepanjang Jembatan Kretek 2 ini.
Aparat menilai keberadaan pedagang tersebut dapat merusak estetika dan juga membuat kondisi jembatan pengubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) itu semrawut.
Advertisement
“Kami sudah melihat saat ini sudah sangat ramai pedagang di bahu Jembatan Kretek 2 dan sekitarnya bahkan mendirikan tempat dagangan semi permanen. Padahal itu tidak boleh dilakukan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Singgih Riyadi, Minggu (19/3/2023).
Singgih mengatakan keberadaan Jembatan Kretek 2 yang berada di Kapanewon Kretek, Bantul itu memang menjadi daya tarik bagi masyarakat maupun wisatawan sehingga dimanfaatkan oleh para pedagang makanan ataupun minuman untuk menajakan dagangannya di sekitar jembatan. Padahal hal itu bisa membahayakan pengguna kendaraan, pedagang, maupun orang yang membeli.
BACA JUGA: Jembatan Kretek II Dibuka, Jalur Keluar Masuk Wisata Pantai di Bantul Saat Lebaran Berubah
Saat ini pihaknya bersama instansi terkait baru melakukan sosialisasi larangan berjualan di badan dan bahu jalan di sepanjang Jembatan Kretek 2.
Sosialisasi sudah dilakukan sejak pekan lalu. Namun, dari ahsil pemantauannya pada Minggu (19/3/2023) masih ada pedagang yang ngeyel berjualan di jembatan.
Atas kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan akan dilakukan tindakan tegas dengan menutup lapak-lapak pedagang di bahu maupun badan jalan di sepanang jembatan.
Menurutnya, larangan berjualan di sepanjang Jembatan Kretek 2 juga sudah disampaikan oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, beberapa waktu lalu.
Bahkan bupati, kata dia, juga melarang kendaraan untuk berhenti di sepanjang jembatan baru yang dibangun dengan APBN sebesar Rp364 miliar tersebut. “Pak Bupati sudah berpesan tidak boleh badan jalan sepanjang Jembatan Kretek 2 ini untuk berjualan. Selain berbahaya bagi pengguna jalan juga mengurangi estetika Jembatan Kretek 2 yang jadi ikon baru Kabupaten Bantul,” ujarnya.
Selain menindak pedagang dadakan di Jembatan Kretek 2, Singgih mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyalakan petasan di sepanjang jembatan dan JJLS.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, selama Ramadan banyak masyarakat yang bermain di JJLS, bahkan ada yang menyalakan petasan setelah salat subuh.
Itulah sebabnya, selama Ramadan pihaknya bersama Satpol PP dan polisi akan melakukan tindakan bagi masyarakat yang menyalakan petasan karena berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.
“Terkait dengan upaya-upaya tindakan untuk pengamanan JJLS selama Ramadan masih akan kita koordinasikan dengan instansi terkait seperti polisi dan Satpol PP karena yang memiliki kewenangan menindak adalah Satpol PP dan kepolisian. Kami anya membantu,” ucap dia.
Sementara itu, dari pantauan Harian Jogja, beberapa waktu lalu, memang ada beberapa penjual makanan dan minuman di Jembatan Kretek 2.
Di sisi Barat jembatan pedagang makanan, minuman, hingga permainan lebih banyak lagi, bahkan ada pedagang yang mendirikan lapaknya sampai di badan jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement