Advertisement
Gunungkidul Masuk Kabupaten Kreatif di Indonesia Versi Kemenparekraf

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul masuk sebagai kabupaten kreatif di Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Total ada 17 subsektor untuk ekonomi kreatif dan Gunungkidul memeroleh dari sisi seni pertunjukan.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Muhammad Arif Aldian mengatakan, penghargaan sebagai salah satu kabpaten kreatif di Indonesia dari kemenparekraf baru diserahkan pada Mei mendatang. Meski demikian, dia mengakui penghargaan ini memiliki arti penting dalam upaya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Gunungkidul. “Tentunya penghargaan ini sangat membanggakan. Penetapan mengacu pada surat Kemenparekraf No: B/SD/199/DI.01.00/D.3/2022,” kata Aldian, Senin (20/3/2023).
Advertisement
Menurut dia, ada 17 subsektor untuk ekonomi kreatif yang terdiri dari pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film animasi dan video.
Selain itu, ada juga fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radion, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan dan aplikasi. Untuk Gunungkidul berhasil meraih predikat kreatif di seni pertunjukan. “Penetapan dilakukan di 2022 lalu dan Gunungkidul memiliki keunggulan di seni pertunjukan,” kata Aldian.
BACA JUGA: Kemenparekraf Libatkan 150 Orang di Pelatihan Pelaku Wisata Tahap Kedua
Dia menjelaskan, di Gunungkidul memiliki banyak seni pertunjukan. Keberadaannya juga bisa mendukung permbangan sektor kepariwisataan di Bumi Handayani. “Harapannya dengan penghargaan ini maka pengembangan wisata bisa semakin maju serta dapat memberikan dampak positif di masyarakat,” katanya.
Kepala Kundha Kabudayan atau Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Choirul Agus Mantara mengatakan, tradisi seni pertunjukan di Gunungkidul sangatlah melimpah. Pasalnya, hampir setiap kalurahan hingga dusun memiliki tradisi seni budaya yang masih lestari hingga sekarang. “Contohnya rasulan hampir di setiap dusun ada. Pada saat penyelenggaraan, banyak di kegiatan seni mulai dari jathilan, wayang dan lain sebagainya,” katanya.
Menurut Mantara, keberadaan seni tradisi ini tidak hanya dilestarikan. Namun dalam perkembangannya bisa menjadi daya tarik untuk wisata di sektor atraksi seni budaya. “Jadi bisa menjadi modal karena keberadaan seni tradisi bisa menjadi salah satu pendorong datangnya wisatwan untuk berkunjung. Potensi ini harus dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
- Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua
- PLS Harus Edukatif dan Menyenangkan, Tak Boleh Ada Kekerasan dan Perpeloncoan
- Sarasehan Hari Jadi ke-194, Bupati Singgung Bantul Masuk 4 Besar Kabupaten Paling Maju Versi BRIN
- Sempat Tertahan di Taiwan, Jasad PMI Asal Paliyan Akhirnya Bisa Dipulangkan ke Gunungkidul
Advertisement
Advertisement