Advertisement

Pengurus Masjid Diminta Tidak Memberikan Panggung Kampanye Politik

Triyo Handoko
Sabtu, 25 Maret 2023 - 09:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pengurus Masjid Diminta Tidak Memberikan Panggung Kampanye Politik Foto ilustrasi. - Antara Foto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) DIY kompak mengimbau masyarakat khususnya pengurus masjid untuk tidak memberikan panggung kampanye politik selama kegiatan Ramadan, Jumat (23/3/2023).

Ketua Bawaslu DIY SutrisnowatI menjelaskan masjid dan tempat ibadah lain dilarang untuk digunakan sebagai tempat kampanye politik. “Di masa kampanye saja dilarang apalagi di bulan suci puasa yang bukan masa kampanye,” katanya, Jumat siang.

Advertisement

BACA JUGA:  Simak! Ini Barang Paling Laris saat Ramadan-Lebaran versi Tokopedia

SutrisnowatI menyebut Bawaslu DIY sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi kampanye politik di masjid pada Ramadan ini. “Secara nasional sudah dilakukan koordinasi, termasuk kami di daerah juga untuk tidak menggunakan masjid sebagai tempat kampanye,” ujarnya.

Selain dilarang dalam perundang-undangan, jelas Sutrisnowati, penggunaan masjid untuk kampanye juga riskan menimbulkan gejolak. “Eskalasi politik di masyarakat memang sudah meningkat tentu hal ini juga perlu diimbangi dengan kesadaran masyarakat sendiri, jangan sampai terjadi perpecahan apalagi benturan di bulan puasa ini. Untuk itu kami himbau masyarakat untuk tidak menyediakan panggung politik di masjid,” jelasnya.

Baca juga: Ini Kejanggalan Narasi yang Disampaikan Polisi Terkait Penutupan Patung Bunda Maria di Kulonprogo

Ketua DMI DIY Muhamad juga telah mengoordinasikan masjid-masjid di wilayahnya untuk tidak memberikan panggung kampanye politik. “Kalau isi mimbarnya seperti pilihlah saya pemilu nanti jelas itu dilarang, tapi kalau tokoh politik memberikan ceramah asal memenuhi kapasitasnya dan topiknya menyangkut maslahat umat saya kira tidak masalah, asal tidak kampanye,” katanya, Jumat sore.

Larangan tokoh politik untuk tidak memberikan ceramah, jelas Muhamad, sulit diterapkan. “Tokoh politik itu kan pasti punya kapasitas lain, mungkin soal kesehatan, ekonomi, sosial, dan lainnya kalau isi ceramahnya itu saya kira masih bisa diterima yang penting untuk kemaslahatan umat,” jelasnya.

Muhamad menyebut pengurus masjid di Jogja sudah cukup cerdas untuk memilah tokoh masyarakat yang punya kapasitas guna menyampaikan suatu tema. “Tidak perlu dikhawatirkan ada panggung kampanye di masjid itu kecil kemungkinan karena saya kira para takmir masjid Jogja ini cerdas-cerdas untuk memilih dan memilah,” ujarnya.

 

BACA JUGA:  Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jokowi Resmi Teken Perpres Percepatan Pembangunan Bandara VVIP di IKN

News
| Jum'at, 09 Juni 2023, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Punya Nyali? Coba Kunjungi Destinasi Wisata Jembatan Kaca Terbesar di Dunia Ini

Wisata
| Kamis, 08 Juni 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement