Cegah Klitih, Ini yang Dilakukan Satpol PP Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jogja akan meningkatkan patroli untuk mencegah terjadinya kekerasan jalanan atau klitih. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Satpol PP Kota Yogyakarta, Herry Eko Prasetyo.
Dia menjelaskan peningkatan patroli ini dilakukan pasca kejadian klitih pekan lalu. Menurutnya patroli yang dilaksanakan di Jogja Utara dan Jogja Selatan biasanya dilakukan satu kali. Saat ini patroli dilaksanakan dua kali.
Advertisement
"Karena ada kejadian minggu kemarin, meski penanganan di kepolisian, kami intensifkan muter dua kali. Yang tadinya kami hanya lewat jalan protokol kami mulai masuk gang," paparnya, Selasa (28/3/2023).
Satpol PP akan membubarkan kerumunan anak-anak di bawah umur yang kerap nongkrong di jalan tanpa ada tujuan yang jelas. Menurutnya kebanyakan adalah anak-anak SMP dan SMA di bawah 18 tahun.
Patroli tidak hanya digelar secara mandiri, namun juga bekerja sama dengan kepolisian, baik dari Polsek dan Polresta. Menurutnya patroli ini sifatnya masih persuasif, jika ditemukan akan dicatat dan dikembalikan ke orang tua. "Ya dikembalikan, buatkan berita acara sifatnya persuasif."
Menurutnya sejak dikeluarkan Peraturan Walikota (Perwal) Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2022 Tentang Jam Malam Anak, di mana jam malam dimulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB, sejak April 2022 sampai Februari 2023, kurang lebih ada 37 anak yang diberikan teguran langsung.
"Di dalam Perwal mengatur mengenai teguran lisan, tertulis. Kalau berulang dimasukkan ke panti rehab. Kami berikan berita acaranya teguran lisannya," jelasnya.
BACA JUGA:Â Mahasiswanya Ditemukan Meninggal karena TBC di Indekos, UMY Lakukan Skrining
Lebih lanjut dia menyampaikan patroli dilaksanakan pada siang dan malam hari. Sesuai dengan Perwal saat dilakukan patroli dan ditemukan gerombolan anak-anak nongkrong akan dibubarkan.
"Kami ada kampung panca tertib, ada istilahnya kader-kader-kader kami di masyarakat. Kami ajak ingetin di wilayahnya ada anak-anak nongkrong gak jelas, gak ada pendampingnya, gak ada orang tuanya untuk dibantu bubarin," lanjutnya. (Anisatul Umah).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
18 Polisi Terlibat Kasus Pemerasan di DWP, Pengamat: Harus Disanksi Pemecatan
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Duryudana Gugur, Ajak Masyarakat Renungkan Nilai Kepemimpinan
- Jadwal KRL Jogja Solo Selama Libur Nataru, 21 Desember 2024-5 Januari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 21 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 21 Desember 2024
- Jadwal DAMRI ke Malioboro, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Candi Prambanan dan Borobudur Magelang
Advertisement
Advertisement