Advertisement
Kota Jogja Target Temukan 1.500 Kasus TBC, Ini Strateginya
Ilustrasi kampanye stop TBC. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja meningkatkan target temuan kasus tuberkulosis atau TBC menjadi 1.500-an kasus, naik dari tahun lalu 1.350-an kasus. Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja, Lana Unwanah mengatakan Dinkes Jogja akan terus menggenjot skrining TBC.
"Kami di angka 345/100.000 penduduk, sehingga target penemuan kasus TBC di Jogja per tahun 1.350-an, kemarin naik lagi jadi 1.500, ini yang harus kami temukan," ucapnya dalam diskusi secara daring, Senin (3/4/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan skrining yang dilakukan menyasar semua orang baik yang sudah bergejala atau belum. Skrining pasif adalah mencatat orang yang sudah bergejala dan datang ke fasilitas kesehatan.
BACA JUGA : Rekor Tertinggi! 700 Ribu Kasus TBC Ditemukan
Adapun bagi yang belum bergejala, bisa mengikuti skrining secara aktif dalam kegiatan Active Case Finding (ACF) TBC. Skrining digelar di kelurahan-kelurahan secara bergantian. "Menjaring para suspect TBC secara aktif, melakukan skrining gejala," jelasnya.
Menurutnya, secara global dan nasional, ada target mengeliminasi TBC sampai serendah mungkin, sehingga TBC tidak lagi jadi masalah kesehatan masyarakat pada 2030 mendatang. Jangka waktunya sudah tidak lama, sehingga harus menemukan kasus sebanyak mungkin.
"Sekarang 2023, secara jangka waktu enggak lama, kasus ini masih banyak. Kami harus temukan kasus sebanyak mungkin sesuai target ada hitung-hitungan secara epidemiologis."
Setelah dilakukan skrining, masyarakat yang teridentifikasi TBC harus diobati sampai sembuh. Jika ada satu kasus TBC di rumah, maka anggota keluarga lain juga berpotensi TBC karena penularan terjadi melalui droplet.
"Harus dilakukan pemeriksaan tracing, jika ada kontak erat ada yang tertular harus diobati," lanjutnya.
BACA JUGA : Ada 1.323 Kasus TBC di Jogja, 62 Orang Meninggal Dunia
Lebih lanjut dia menyampaikan, protokol kesehatan yang dijalankan masyarakat selama pandemi Covid-19 salah satunya menggunakan masker bisa juga membantu menekan penularan TBC. Sehingga pemakaian masker masih dianjurkan meski pandemi sudah melandai.
"Pentingnya memakai masker, kalau masyarakat perilakunya sudah patuh, jangan lupa potensi penularan penyakit lain gak hanya Covid-19 termasuk TBC."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inilah Negara Paling Awal dan Paling Akhir Rayakan Tahun Baru 2026
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Volume Sampah Kulonprogo Naik hingga 10 Persen
- Libur Nataru 2025, Simpang Tempel Jadi Pintu Masuk Tersibuk ke DIY
- Pantai Glagah Ramai saat Nataru, Pelaku Usaha Kuliner Nikmati Kenaikan
- Libur Tahun Baru 2026, Petugas TPR Wisata Bantul Ditambah 3 Kali Lipat
- Pidana Kerja Sosial, Pemkab Gunungkidul Masih Tunggu Juknis
Advertisement
Advertisement



