Advertisement

Pelaku Mutilasi di Sleman Terjerat Pinjol, Ternyata Gara-Gara Ini

Newswire
Senin, 03 April 2023 - 17:27 WIB
Bhekti Suryani
Pelaku Mutilasi di Sleman Terjerat Pinjol, Ternyata Gara-Gara Ini Suasana konfrensi pers Polda DIY terkait penangkapan pelaku mutilasi di Pakem, Sleman pada Rabu (22/3/2023). - Harian Jogja/Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN–Polisi masih mendalami kasus mutilasi sadis terhadap seorang perempuan beberapa waktu lalu. Pelaku ternyata terjerat pinjaman online karena ikut judi online.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan HP (23), tersangka kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi terhadap seorang wanita di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, memiliki risiko mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP K Tri Panungko, di Mapolda DIY, Sleman, Senin, berdasarkan hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik terhadap HP.

"Pada diri tersangka atau pelaku cukup memenuhi unsur memiliki risiko bahaya mengulangi perilakunya," kata dia, Senin (3/4/2023).

Ia mengatakan tersangka HP dinyatakan tidak memiliki gangguan psikologi sehingga proses hukum dapat berlangsung lebih lanjut.

Namun demikian, Tri mengatakan karena berisiko mengulangi perbuatannya lagi maka tersangka tetap memerlukan pendampingan psikolog selama proses hukum berjalan.

"Tetap proses hukum berjalan tapi tentunya kita akan meminta ahli psikologi forensik untuk tetap mendampingi yang bersangkutan," ujar dia.

Hasil pemeriksaan psikologi forensik mengonfirmasi bahwa HP melakukan pembunuhan disertai mutilasi atas dasar motif ekonomi.

Dorongan ekonomi itu dirangsang terus menerus melalui aktivitas tersangka yang rutin bermain judi 'online'.

Sebelumnya, polisi menyebut motif HP melakukan pembunuhan karena ingin menguasai harta korban untuk membayar utang tersangka di tiga aplikasi pinjaman "online" sebesar total Rp8 juta.

BACA JUGA: Ini Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku Mutilasi di Sleman

"Kami terus gali terkait pinjaman 'online' tersebut yang menjadi pemicu pelaku melakukan tindak pembunuhan. Kami akan terus dalami sejauh mana pinjaman 'online' itu bisa menjadi pemicu pelaku melakukan tindak pidana," kata dia.

Faktor lain yang menstimulasi tersangka berbuat tindak pidana adalah tayangan video pada youtube yang mengulas cara melumpuhkan seseorang hingga meninggal dunia.

"Tersangka melihat tayangan youtube bagaimana cara melumpuhkan seseorang sampai dengan meninggal, jadi ini adanya stimulan-stimulan terhadap tersangka dengan cara menonton youtube dan adanya 'triger' karena terlilit utang akibat sering bermain judi 'online' ," kata dia.

Sementara itu, terkait pemilihan korban berinisial AI sebagai sasaran pembunuhan karena karakteristiknya memungkinkan tersangka mencapai tujuannya.

"Korban ini sudah pernah menawarkan diri terhadap pelaku sehingga mungkin secara hubungan sudah sangat dekat dalam berkomunikasi sehingga pelaku terpikirkan korban untuk dijadikan korbannya," ujar Tri Panungko.

Sebelumnya, mayat seorang perempuan ditemukan dalam kondisi dimutilasi di dalam kamar salah satu penginapan di Dusun Purwodadi, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Minggu (19/3/2023) malam.

Jenazah perempuan tersebut diketahui berinisial AI (35), warga Kota Yogyakarta.

Pada Selasa 21 Maret 2023 polisi berhasil menangkap tersangka HP yang merupakan pekerja harian lepas jasa persewaan tenda di rumah kerabatnya di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Atas perbuatannya, HP dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 dan 365 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan disertai kekerasan dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement