Pelaku Mutilasi Sleman Ditangkap Saat Sembunyi di Rumah Saudaranya di Temanggung
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pelaku mutilasi seorang perempuan di sebuah penginapan di Jalan Kaliurang, Pakem, Sleman, ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (21/3/2023).
"Pelaku sudah kami tangkap siang ini di Temanggung, Jawa Tengah, statusnya saat ini tersangka dan ditahan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol. Nuredy Irwansyah Putra mengatakan pelaku saat ini sudah ditahan.
Advertisement
"Statusnya tersangka," kata dia kepada wartawan, Selasa.
Nuredy mengatakan pelaku berusia sekitar 24 tahun dan bekerja di usaha persewaan tenda. Dia ditangkap saat bersembunyi di rumah saudaranya di Temanggung. Polisi masih menyelidiki motif mutilasi ini.
Jasad korban mutilasi di Sleman, AI, 35, sempat dilihat oleh ayah dan ibunya di Rumah Sakit Bhayangkara saat identifikasi. Ayah AI, HP, menyebut ada banyak luka pada jenazah anaknya tersebut.
“Banyak sekali lukanya, saya enggak tega lihatnya,” kata HP, Selasa (20/3/2023).
Namun, bentuk luka dan lokasinya di jenazah korban tak diterangkan oleh Heri.
“Tidak boleh diungkapkan detailnya, nanti tunggu kepolisian saja, pokoknya mengerikan. Saya sampai tidak tega,” kata dia.
HP pertama kali mengetahui anaknya menjadi korban pembunuhan pada Senin pagi (20/3/2023).
HP menceritakan Senin dini hari pukul 02.30 WIB itu ada beberapa petugas Polsek Keraton yang bertamu ke rumahnya di Kelurahan Panembahan, Kemantren Keraton, Kota Jogja. “Saya takut pagi-pagi kok didatangi polisi, mereka minta saya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY,” ujarnya.
Di Rumah Sakit Bhayangkara, jelas Heri, ia bersama istrinya menyaksikan sendiri anaknya sudah meninggal dunia. “Hancur hati saya lihat dia sudah begitu ketika di rumah sakit,” kata dia.
BACA JUGA: Kronologi Penemuan Perempuan Jogja Meninggal Dimutilasi di Sleman, Datang ke Hotel Bersama Pria
Jasad AI ditemukan di sebuah penginapan di Jalan Kaliurang Km 18, Kelurahan Pakembinangun, Pakem, Sleman. Polisi menemukan 62 potongan tubuh.
AI adalah ibu dua anak. Kedua anak yang ditinggalkan AI, perempuan 35 tahun, baru berumur delapan dan satu tahun.
AI yang tinggal di Kota Jogja sudah bercerai. “Sudah cerai dengan mantan suaminya tahun 2021 dulu,” kata HP.
HP menjelaskan anak pertama AI terpukul atas kepergian ibunya yang begitu mendadak. “Semua keluarga terpukul, ini tidak pernah terpikiran oleh kami semua,” ujarnya.
AI sehari-hari membiayai kebutuhan anaknya dengan bekerja di Angkasa Pura. “Dia yang membiayai kebutuhan anaknya selama ini,” jelas Heri.
BACA JUGA: Apa Hubungan Pria dengan Korban Mutilasi di Sleman? Petugas Hotel Sempat Beri Kesaksian
Kejanggalan lain atas kasus yang menimpa AI, menurut HP adalah sepeda motor dan dua handphone milik anaknya yang belum ditemukan hingga saat ini. “Saya duga dibawa pelaku. Motor dan dua HP-nya,” ucapnya.
HP menyebut sudah memberikan semua keterangan pada kepolisian untuk menyelidiki kasus pembunuhan dan mutilasi anaknya tersebut. “Semua informasi yang diminta polisi sudah saya berikan,” katanya.
“Saya minta keadilan, saya minta pelaku dihukum maksimal hati saya hancur."
HP menyebut mantan suami hingga mantan kekasih anaknya bisa jadi dalang pembunuhan dan mutilasi.
“Itu hanya perkiraan saya pribadi saja, kalau tidak dendam apalagi sampai seperti itu,” katanya.
Dugaan tersebut, menurut HP, juga sudah disampaikannya ke penyidik kepolisian. “Sudah saya jelaskan ke penyidik, saya berikan foto juga,” ujarnya.
BACA JUGA: Pelaku Diduga Gunakan Pisau hingga Gergaji untuk Memotong Tubuh Korban Mutilasi Sleman
HP tak merinci apa masalah yang bisa melatarbelakangi dendam pelaku terhadap anaknya.
“Sekali lagi hanya perkiraan saja, saya juga masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian. Keluarga berharap segera tuntas masalah ini dan pelaku dihukum maksimal” tegasnya.
AI terakhir dilihat HP pada Minggu (19/3/2023) pagi saat hendak bekerja. “Paginya pamit berangkat kerja, sore saya hubungi tidak bisa. Sampai malam saya cari tidak ketemu juga,” jelasnya.
BACA JUGA: Terduga Pelaku Mutilasi Sleman Tinggalkan Selembar Surat, Ini Isinya
AI adalah korban pembunuhan dan mutilasi yang ditemukan di sebuah penginapan di Jalan Kaliurang Km 18, Kelurahan Pakembinangun, Pakem, Sleman. AI ditemukan sudah meninggal di salah satu kamar penginapan tersebut pada Senin (20/3/2023) dini hari.
Tak hanya meninggal dunia, tubuh AI juga ditemukan terpotong-potong beberapa bagian. Polda DIY masih memburu pelaku pembunuhan dan mutilasi tersebut.
Kepolisian hingga saat ini masih mengejar pelaku pembunuhan dan mutilasi Sleman terhadap AI. Dalam penyelidikan ini, polisi menemukan sepucuk surat di kamar kos terduga pelaku.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, menjelaskan terduga pelaku saat ini ditengarai di luar Jogja dan masih dalam pengejaran. "Tim gabungan Polda DIY dan Polresta Sleman sedang mengejar dia yang diduga pelaku," ujarnya, Selasa (21/3/2023).
BACA JUGA: Polisi Temukan 62 Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Sleman
Polisi, kata dia, sudah menemukan dan memeriksa kos terduga pelaku tersebut. Di kos itu, polisi menemukan sepucuk surat. "Kami mendapatkan satu bukti petunjuk yaitu surat yang dibuat terduga pelaku," katanya.
Ia tidak menyebutkan detail isi surat atau kepada siapa surat itu ditujukan. Namun kata dia, intinya berisi ungkapan penyesalan, adanya tekanan utang dan kata-kata perpisahan dari penulis surat kepada seseorang.
"Hasil itu membuat dugaan kami semakin kuat bahwa terduga pelaku itu yang melakukan [mutilasi] dan saat ini kami berupaya menangkap pelaku yang diduga di luar kota Jogja," ungkapnya.
Ia juga belum mengetahui utang di dalam surat tersebut kepada siapa. Namun ia memastikan polisi akan surat tersebut dan motif pelaku memutilasi perempuan dari Kota Jogja.
BACA JUGA: Misteri Korban Mutilasi di Sleman: Pagi Kerja, Malam Dicari Ayahnya
Hubungan pelaku dengan korban menurutnya juga belum bisa disimpulkan. Namun, berdasarkan keterangan penjaga hotel, keduanya terlihat cukup harmonis dan tidak ada paksaan saat memasuki hotel.
"Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, pelaku dan korban sekitar pukul 15.00 masuk ke kamar tersebut tanpa ada cekcok atau perkelahian. Cukup harmonis. Masuk pada Sabtu [18/3/2023]. Tidak bisa kami simpulkan [hubungannya]," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 21 November 2024
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
Advertisement
Advertisement