Advertisement

TPID Siapkan Strategi Jaga Ketersediaan Bahan Pokok Lebaran

Catur Dwi Janati
Selasa, 04 April 2023 - 08:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
TPID Siapkan Strategi Jaga Ketersediaan Bahan Pokok Lebaran Pemantauan harga sejumlah bahan pokok dan sejumlah komoditas lain di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Menyambut lebaran yang kian dekat, Pemkab Sleman melalui TPID menyusun strategi untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok. Selain itu, daya beli juga menjadi perhatian Pemkab Sleman menjelang Lebaran nanti.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menginstruksikan jajarannya untuk menyiapkan langkah strategis guna memastikan ketersediaan komoditas pangan dan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok. Danang berpandangan potensi inflasi pada Ramadan hingga lebaran nanti menjadi fenomena yang normal. Pasalnya inflasi terjadi karena adanya peningkatan permintaan pasar saat momentum ramadan dan lebaran.

Advertisement

"Namun saya mengimbau agar kita tidak lengah dan segera menyiapkan strategi untuk mengantisipasi inflasi. Jika pun terjadi, saya minta agar kondisi inflasi dapat tetap terkontrol dengan baik," tutur Danang dalam agenda High Level Meeting TPID Sleman pasa Senin (3/4/2023) di Kantor Setda Sleman.

TPID Sleman diminta Danang untuk menjalin kerja sama dengan seluruh jajaran Forkopimda serta stakeholder di wilayah Kabupaten Sleman maupun DIY. Tujuannya yakni untuk memastikan dan menjaga stabilitas stok kebutuhan pokok jelang hari raya tetap aman.

Bila merujuk data yang dihimpun Disperindag Sleman, Maret lalu sejumlah komoditas bahan pokok masih mengalami kenaikan harga. Beberapa komoditas itu di antaranya meliputi jagung, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah hingga bawang putih.

Baca juga: 262 Kilometer Jalan Nasional di DIY Disiapkan untuk Mudik, Dipastikan Nol Lubang

Selain beberapa komoditas tadi, kurva yang terpantau menunjukan kecenderung mengalami penurunan harga. Kendati demikian, sampai dengan saat ini ketersediaan bahan pokok di Sleman disebutkan masih relatif aman.

Bergeser pada kebutuhan rumah tangga lainnya, Danang menjelaskan Pemkab Sleman telah mengajukan permohonan penambahan kuota fakultatif LPG 3 Kg sebesar lima persen untuk persiapan menghadapi lebaran nanti. Hal itu dituangkan melalui Surat No.540/000762 perihal Permohonan Penambahan Kuota Fakultatif LPG 3 Kg kepada SBM Rayon II Yogyakarta PT. Pertamina Patra Niaga. "Penambahan fakultatif ini bertujuan untuk antisipasi peningkatan permintaan yang signifikan di wilayah Kabupaten Sleman," ujarnya.

Pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok juga dilakukan di sejumlah distributor. Selain itu peninjauan ketersediaan BBM di SPBU dan SPBE juga dilakukan di berbagai wilayah di Kabupaten Sleman.

Selain memastikan ketersedian pasokan dan harga barang, daya beli masyarakat juga menjadi aspek yang dibahas TPID Sleman. Danang menuturkan Pemkab Sleman juga memberi perhatian terhadap daya beli masyarakat meskipun adanya kenaikan harga di beberapa komoditas.

"Maka dari itu, Pemkab Sleman melalui Disperindag bekerja sama dengan distributor-distributor melaksanakan Gelar Operasi Pasar Murah (GELORA) di 17 kapanewon yang dilaksanakan 4 - 12 April 2023," ujarnya.

Dalam pasar murah itu nantinya akan dijual sejumlah komoditas dengan harga miring. Beberapa di antaranya meliputi Beras SPHP, beras premium, daging ayam, gula pasir, minyak goreng curah kemasan sederhana (Minyakita), minyak premium, telur ayam, hingga tepung terigu.

Sebelumnya Kapala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti juga menerangkan akan ada beragam komoditas yang bakal dijual di pasar murah. Cara pembeliannya terhitung mudah. Warga cukup menunjukkan KTP atau bukti domisili Sleman.

"Langsung ke lokasi yang penting syaratnya KTP Sleman atau domisili di Sleman. Karena sasaran kita adalah warga di Sleman ya. Jadi yang penting bawa KTP Sleman atau warga yang berdomisili di Sleman nanti menunjukkan bukti sahnya apa, bukti domisili," jelasnya.

Pembatasan

Meski persyaratannya terbilang mudah, Nia menerangkan dalam pembeliannya tiap warga akan dikenai pembatasan. Tidak bisa serta merta memborong seluruh barang.

"Nanti ada pembatasan. Nanti juga kita infokan pembatasannya. Sementara untuk beras medium nanti kita batasi di 20 kilogram. Beras premium di 25 kilogram. Minyakita masih tetap kita batasi dua liter. Ini sedang kami rumuskan," tegasnya.

Dari segi harga, Nia menjelaskan akan ada gap atau selisih harga dari beragam komoditas yang dijual. Karena mendatangkan langsung distributor, tentunya harga yang akan diberlakukan adalah harga distributor.

"Namanya harga distributor tentunya ada sedikit beda dibanding ketika harga itu di pasar. Karena harga di pasar mungkin sudah lewat pedagang," ujarnya. 

Nia berharap dengan adanya pasar murah ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih murah. "Terutama untuk memenuhi kebutuhan ramadan dan Idul Fitri nanti. Sekaligus membantu pemerintah dalam upaya untuk mengendalikan harga," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement