Advertisement
Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, Ini Langkah Yang Dilakukan BPBD Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi musim kemarau yang dimulai pada pertengaan bulan ini.
Kepala BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta mengatakan pada saat kemarau yang perlu diwaspadai adalah bencana kekeringan. Bahkan, katanya, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geoisika (BMKG) DIY bahwa kemarau pada tahun ini diprediksi lebih kering dibanding tahun lalu.
Advertisement
Ia mengatakan BPBD menyiapkan anggaran untuk suplai air bersih ke lokasi-lokasi yang rawan kekeringan. Anggaran suplai air bersih sebesar Rp26,5 juta atau setara dengan 76 tangki air di mana setiap tangkinya berkapasitas 5.000 liter.
BACA JUGA: Sebentar Lagi Kemarau, 4 Kapanewon di Menoreh Ini Rawan Kekeringan
“Kami juga akan membuat SK Siaga Darurat Kekeringan apabila dibutuhkan dengan dasar prakiraan cuaca atau pers realease dari BMKG dan berdasarkan kondisi di lapangan,” katanya, saat dihubungi, Senin (10/4/2023).
Jika anggaran dari BPBD tidak mencukupi, kata Agus, maka pihaknya akan mengajukan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemkab Bantul. Tidak hanya itu, sumber anggaran juga memungkinkan untuk mengandalkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk tambahan penyaluran air bersih ke masyarakat yang membutuhkan
“Kami akan mengajukan dan membuat proposal CSR ke dunia perbankan untuk tambahan belanja air bersih dan atau pembangunan pipanisasi saluran air atau bak penampungan air bersih,” ujarnya.
BACA JUGA: Waspadai Kekeringan, Awal April DIY Mulai Masuk Kemarau
Agus mengatakan sejumlah wilayah yang rawan kekeringan hampir sama dengan lokasi tahun lalu. Wilayah kekeringan paling tinggi atau zona merah yang menjadi langganan setiap tahun berada di kawasan perbukitan seperti kapanewon Dlingo, Piyungan, dan Pundong.
Adapun potensi kekeringan sedang atau zona kuning berada di wilayah Kapanewon Imogiri, Pleret, dan sebagian Kapanewon Pajangan, sebagian Kapanewon Kretek, dan sebagian Kapanewon Sedayu. "Sementara untuk yang lainnya aman dari bencana kekeringan atau masuk zona hijau kekeringan," paparnya.
Saat ini, lanjut Agus belum ada wilayah yang mengajukan suplai air bersih. Agus menambahkan selain mewaspadai kekeringan, pada musim kemarau ini pihaknya juga mewaspadai terjadinya kebakaran terutama kebakaran hutan. Karena itu Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan juga siap siaga setiap saat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement