Advertisement

Promo November

Duh, Lokasi Rest Area Tol Jogja YIA Gusur Area Pemakaman

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 11 April 2023 - 20:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Duh, Lokasi Rest Area Tol Jogja YIA Gusur Area Pemakaman Pembangunan Tol Jogja Solo di Kartasura, Jawa Tengah, Selasa (20/9/2022). - JIBI/Bisnis.com/Himawan L Nugraha

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo menjadi salah satu wilayah yang terdampak Tol Jogja-YIA. Selain jalan tol, salah satu padukuhan di Kaliagung juga akan menjadi titik pembangunan tempat istirahat dan pelayanan atau rest area.

Lurah Kaliagung, Sugeng Nugroho mengatakan bahwa terdapat 225 kepala keluarga (KK) atau bidang atau seluas 197.844 meter persegi yang terdampak jalan Tol Jogja YIA. Beberapa di antaranya berada di Padukuhan Nglotak yang menjadi lokasi pembangunan rest area.

Advertisement

“Di Padukuhan Nglotak itu nanti akan jadi lokasi pembangunan rest area. Kalau kemarin saya tanya ke BUJT [Badan Usaha Jalan Tol] itu lokasinya tidak berubah,” kata Sugeng ditemui di sela-sela konsultasi publik di Kalurahan Kaliagung, Selasa (11/4/2023).

Bahkan, lanjutnya, rest area yang akan dibangun berada di kedua sisi. "Terkait rencana pembangunan rest area itu nanti akan memakan separuh padukuhan. Ada makam juga yang kena akibat rencana pembangunan rest area," ujarnya.

Dengan rencana pembangunan rest area tersebut, Sugeng meminta agar UMKM lokal juga diakomodasi dalam pengembangannya. Dengan begitu UMKM tersebut akan berkembang.

Sugeng menambahkan terdapat juga tanah kas desa yang tergilas tol seluas 3,5 hektar. Dengan demikian terdapat total empat padukuhan yang akan dilalui jalan tol yaitu Padukuhan Nglotak, Kalipenten, Kaligalang, dan Banyunganti Lor.

Area persawahan dan perkebunan menjadi kawasan yang paling banyak terdampak proyek tol tersebut. Katanya, kawasan permukiman yang terdampak hanya beberapa saja.

Salah satu warga Padukuhan Kalipenten bernama Hartana mengatakan tanah warisan yang dia miliki sebanyak dua bidang dengan total luasan sekitar 890 meter persegi terdampak proyek tol.

“Kalau saya sendiri kan tinggalnya di Sedayu, jadi harapanya tanah itu cepat diganti rugi saja,” kata Hartana ditemui di sela-sela konsultasi publik di Kalurahan Kaliagung.

Sementara itu, Dukuh Nglotak, Supriharyana membenarkan Padukuhan Nglotak menjadi titik yang akan dibangun rest area.n“Kemarin itu ada pihak tol yang datang untuk mengukur. Ini kaitanya dengan pembangunan rest area,” kata Supriharyana.

Kendati sudah dilakukan pengukuran, namun Supriharyana mengaku belum mendapat sosialisasi resmi terkait pembangunan rest area tersebut. Dia mengaku tanahnya terkena proyek pembangunan jalan tol dan rest area.

“Area perkebunan saya terkena juga untuk rest area dan tol. Kemarin itu masuk titik yang diukur pihak tol. Luas tanah yang masuk di area pembangunan jalan tol milik saya itu ada 1000 meter persegi,” katanya.

Supriharyana berharap dengan adanya rest area di Padukuhan Nglotak dapat mengembangkan UMKM setempat.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo menjadi salah satu wilayah yang terdampak Tol Jogja-YIA. Selain jalan tol, salah satu padukuhan di Kaliagung juga akan menjadi titik pembangunan tempat istirahat dan pelayanan atau rest area.

Lurah Kaliagung, Sugeng Nugroho mengatakan bahwa terdapat 225 kepala keluarga (KK) atau bidang atau seluas 197.844 meter persegi yang terdampak jalan Tol Jogja YIA. Beberapa di antaranya berada di Padukuhan Nglotak yang menjadi lokasi pembangunan rest area.

“Di Padukuhan Nglotak itu nanti akan jadi lokasi pembangunan rest area. Kalau kemarin saya tanya ke BUJT [Badan Usaha Jalan Tol] itu lokasinya tidak berubah,” kata Sugeng ditemui di sela-sela konsultasi publik di Kalurahan Kaliagung, Selasa (11/4/2023).

Bahkan, lanjutnya, rest area yang akan dibangun berada di kedua sisi. "Terkait rencana pembangunan rest area itu nanti akan memakan separuh padukuhan. Ada makam juga yang kena akibat rencana pembangunan rest area," ujarnya.

Dengan rencana pembangunan rest area tersebut, Sugeng meminta agar UMKM lokal juga diakomodasi dalam pengembangannya. Dengan begitu UMKM tersebut akan berkembang.

Sugeng menambahkan terdapat juga tanah kas desa yang tergilas tol seluas 3,5 hektar. Dengan demikian terdapat total empat padukuhan yang akan dilalui jalan tol yaitu Padukuhan Nglotak, Kalipenten, Kaligalang, dan Banyunganti Lor.

Area persawahan dan perkebunan menjadi kawasan yang paling banyak terdampak proyek tol tersebut. Katanya, kawasan permukiman yang terdampak hanya beberapa saja.

Salah satu warga Padukuhan Kalipenten bernama Hartana mengatakan tanah warisan yang dia miliki sebanyak dua bidang dengan total luasan sekitar 890 meter persegi terdampak proyek tol.

“Kalau saya sendiri kan tinggalnya di Sedayu, jadi harapanya tanah itu cepat diganti rugi saja,” kata Hartana ditemui di sela-sela konsultasi publik di Kalurahan Kaliagung.

Sementara itu, Dukuh Nglotak, Supriharyana membenarkan Padukuhan Nglotak menjadi titik yang akan dibangun rest area.n“Kemarin itu ada pihak tol yang datang untuk mengukur. Ini kaitanya dengan pembangunan rest area,” kata Supriharyana.

Kendati sudah dilakukan pengukuran, namun Supriharyana mengaku belum mendapat sosialisasi resmi terkait pembangunan rest area tersebut. Dia mengaku tanahnya terkena proyek pembangunan jalan tol dan rest area.

“Area perkebunan saya terkena juga untuk rest area dan tol. Kemarin itu masuk titik yang diukur pihak tol. Luas tanah yang masuk di area pembangunan jalan tol milik saya itu ada 1000 meter persegi,” katanya.

Supriharyana berharap dengan adanya rest area di Padukuhan Nglotak dapat mengembangkan UMKM setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Banyak Korban PHK Tak Terima Tunjangan, Pemerintah Wajib Lakukan Pengawasan

News
| Rabu, 13 November 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Nikmatnya Kue Cucur, Kudapan Favorit Jenderal Soedirman

Wisata
| Rabu, 13 November 2024, 23:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement