Advertisement
Sambut Wisatawan Libur Lebaran, Warga Bantul Jangan Nuthuk

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Selama libur lebaran Idulfitri, warga Bantul diminta menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan maupun pemudik yang datang ke Bumi Projotamansari.
Wakil Bupati Bantul, Joko B. Purnomo mengatakan Covid-19 saat ini sudah melandai dan pemerintah juga tidak lagi membatasi ruang gerak masyarakat sehingga diprediksi destinasi wisata di Bantul akan diserbu oleh wisatawan dari berbagai daerah.
Hal itu juga sesuai dengan prediksi dari Dinas Perhubungan DIY bahwa wilayah Bantul bakal dikunjungi sekitar 1,5-2 juta wisatawan dan pemudik selama libur lebaran. Karena itu, Joko meminta masyarakat Bantul harus mempersiapkan diri menerima lonjakan kunjungan wisatawan.
“Kami mengajak masyarakat bisa menerima wisatawan dengan baik, menyiapkan hal-hal yang dibutukan wisatawan. Misalnya tempat kulinernya dan parkirnya dan sebagainya. Sehingga Bantul benar-benar siap menerima wisatawan dalam rangka liburan panjang lebaran 2023,” kata katanya saat ditemui di Balai Kaluraan Palbapang, Bantul, Kamis (13/4/2023).
Pemkab, lanjutnya, menyiapkan berbagai sarana dan prasarana pendukung wisata melalui Dinas Pariwisata demi keamanan dan kenyamanan wisatawan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada aparat kepolisian dan TNI serta sukarelawan yang sudah membentuk tim pengamanan di sejumlah titik untuk mengatur arus lalu lintas di jalan demi kelancaran mobilitas wisatawan maupun pemudik.
Tentu, kata dia, Pemkab dan aparat tidak bisa bekerja sendiri, namun perlu dibantu oleh masyarakat untuk menjaga kondusifitas, menjaga keamanan dalam menyambut wisatawan. Dia berharap wisatawan betah tinggal dan banyak membelanjakan uangnya di Bantul sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian di Bumi Projotamansari.
“Berikan kesan yang baik untuk wisatawan sehingga wisatawan betah dan mau kembali lagi berwisata di Bantul,” ujarnya.
Joko berpesan agar masyarakat tidak menjadikan momen liburan lebaran ini sebagai aji mumpung untuk meraup keuntungan pribadi dengan menaikkan harga-harga makanan atau minuman atau souvenir lainnya yang di luar batas kewajaran. Alasannya, hal itu dapat berdampak buruk bagi dunia pariwisata dan bisa merugikan masyarakat.
“Paling penting [liburan lebaran ini] jangan dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan yang tidak sesuai perundangan, misalkan orang Jawa bilang ditutuk regane, jangan sampai. Sewajarnya saja,” tandasnya.
Kepala Seksi Promosi dan Informasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan Bidang Destinasi sudah mengumpulkan sejumlah pelaku usaha jasa pariwisata beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut untuk mengingatkan kembali agar pelaku usaha jasa pariwisata memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan selama libur lebaran ini.
Dalam pertemuan tersebut juga salah satunya mengingatkan untuk menerapkan harga sewajarnya dan menempelkan harga warung atau jasa usaha wisata lainnya. “Tetapi wisatawan juga dimohon tidak ragu untuk menanyakan harga seandainya saat mau makan di warung tidak ada daftar harganya,” ujarnya.
BACA JUGA: Laptop Harga 6 Jutaan Terbaik, Mulai Axioo Mybook Hingga Acer Aspire
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Berbulan-Bulan Menunggu, Hunian Korban Tanah Retak Ponorogo Tak Segera Dibangun
- Dibantu Mahasiswa dari Pati, Dukuh Cantelan Klaten Kini Punya Posyandu Lansia
- Bermalam di Semarang, 32 Biksu Thudong Lanjutkan Perjalanan Senin Pagi
- Bukan Surabaya, Ini Daerah dengan Angka Kriminalitas Paling Tinggi di Jatim
Berita Pilihan
Advertisement

Jadi Tersangka KPK, Andhi Pramono Akan Dipecat dari ASN Kemenkeu
Advertisement

Kuliner Unik, Restoran Ini Sajikan Ramen dengan Kutu Laut Raksasa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement