Advertisement

BBPOM Periksa Kemanan Produk di Pusat Grosir, Hasilnya?

Catur Dwi Janati
Jum'at, 14 April 2023 - 07:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
BBPOM Periksa Kemanan Produk di Pusat Grosir, Hasilnya? Balai Besar POM (BBPOM) Yogyakarta mengintensifkan pengawasan kemanan pangan jelang lebaran - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Besar POM (BBPOM) Yogyakarta mengintensifkan pengawasan kemanan pangan jelang lebaran. Belasan produk di pusat grosir diambil sampel apakah barang yang dijual mengandung zat berbahaya atau tidak.

Kepala Balai Besar POM Yogyakarta, Trikoranti Mustikawati menerangkan pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap keamanan pangan menjelang lebaran ini. Pengawasan telah dilakukan sejak H-7 puasa lalu sampai nanti H+7 lebaran. Pemantauan ini untuk memastikan bahan pangan yang dijual di sarana distribusi dijamin keamanan, manfaat dan mutunya.

Advertisement

Dalam pantauannya di salah satu pusat grosir Sleman, BBPOM Yogyakarta mengambil 16 sampel barang untuk diteliti pada mobil laboratorium keliling BBPOM. Belasan sampel tadi diambil dari barang yang dijual di dalam supermarket maupun dari pedagang di luar yang dicurigai barang berbahaya.

Belasan sampel tadi menjalani uji cepat di mobil laboratorium keliling. Hasilnya semua negatif dan tidak mengandung barang berbahaya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, Sleman & Kota Jogja Waspada Hujan Lebat

"Hasilnya memenuhi syarat, berarti tidak mengandung bahan berbahaya. Contoh produknya seperti bakso, tahu, kemudian ada juga mi basah, kemudian kerupuk. Kemudian yang di luar ini ada kue kukus yang warna merah itu, kemudian juga usus. Termasuk tadi kurma dan kulang-kaling," jelasnya pada Kamis (13/4/2023).

Tak hanya memeriksa sejumlah sampel bahan makanan, dari pantauan ini Trikoranti juga mengantongi sejumlah catatan dari sisi penyimpanan produk. "Secara garis besar sudah cukup bagus. Mungkin cata penyimpanannya seperti misalkan dalam bentuk curah seperti kurma itu supaya tetap memperhatikan higienis, sanitasi, jadi itu ditutup sehingga tidak ada lalat nempel," tuturnya.

Lalu terkait produk parutan kelapa, Trikoranti meminta pengelola mengkaji bahwa masa kedaluwarsa produk yang datang di waktu yang sama namun keluarganya berbeda. Pusat grosir menurut Trikoranti harus melakukan pengawasan secara intensif. "Apakah memang betul dari supplier memberikan tanggal kedaluwarsa yang berbeda," tegasnya.

Tugas Masyarakat

Lebih lanjut Trikoranti menegaskan keamanan pangan bukan hanya tugas dari pemerintah saja, tetapi masyarakat semua. Menjelang hari raya ini pihaknya mengimbau masyarakat untuk melakukan pengawasan secara ketat, mandiri dan cerdas memilih makanan serta obat yang aman.

"Masyarakat juga harus peduli terkait keamanan pangan. Kami berharap masyarakat cerdas memilih obat dan makanan yang aman. Sehingga pada saat momen hari raya tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan," tegasnya.

Tipsnya, saat membeli makanan dan obat masyarakat bisa mengecek kondisi kemasan, kah robek, rusak atau tidak. Lalu masyarakat juga harus mengecek label, izin edar serta tanggal kedaluwarsa pada produk yang akan dibeli.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Mae Rusmi yang ikut dalam pemantauan menuturkan pihaknya juga melakukan pemantauan keamanan pangan di pasar-pasar tradisional. Ketika ada produk yang rusak dinas meminta pedagang mengembalikan barang tersebut ke distributornya.

"Kalau di pasar tradisonal itu memang tempatnya sempit ada memang beberapa barang yang mungkin penyimpanannya kurang bagus, sehingga kalengnya sepeti penyok. Kemudian yang kelamaan pabrik ada yang bocor-bocor, ini semua sudah kita minta untuk tidak dijual kembali kepada konsumen," jelasnya.

Ketersediaan bahan pangan menjelang lebaran di sejumlah distributor disebut Mae cukup aman. Ia meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir terkait kemungkinan kelangkaan barang.

"Terkait harga memang ada beberapa komoditas yang naik. Tapi saya kira naiknya masih cukup wajar. malah dari kemarin telur sudah mulai turun, ini daging aja yang mulai kerangka naik karena semua memang penginnya makan daging," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement