Advertisement
Waspada! Gelombang Laut Selatan Diprediksi Capai 6 Meter

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi gelombang tinggi 4-6 meter melanda laut selatan Bantul sejak 15 April hingga 17 April besok. Nelayan setempat pun terpaksa tidak melaut.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Etik Setyaningrum mengatakan prakiraan gelombang tinggi terjadi sejak 15 April pukul 19.00 WIB sampai 17 April pukul 19.00 WIB di laut selatan DIY, termasuk Bantul.
Advertisement
Kategori gelombang sangat tinggi, yakni 4-6 meter dengan kecepatan angin barat daya-barat laut 2-15 knot. “Diimbau kepada masyarakat yang tinggal maupun beraktivitas di pesisir selatan DIY untuk selalu waspada,” katanya, saat dihubungi Minggu (16/4/2023).
BACA JUGA : Potensi Gelombang Tinggi Masih Terjadi di DIY
Salah satu nelayan Pantai Samas, Hadi mengaku sudah tidak melaut sejak beberapa hari lalu karena adanya gelombang tinggi. Ia bahkan memperkirakan gelombang tinggi masih terjadi sampai lebaran mendatang. “Prakiraan cuaca, gelombang pasang terjadi hingga H+2 lebaran, praktis nelayan di Pantai Samas paceklik rezeki,” katanya.
Hadi mengaku satu pekan yang lalu nelayan masih bisa melaut namun hasilnya juga tak bisa diharapkan. Hanya nelayan yang memiliki jaring kanyut atau jaring untuk menangkap udang laut atau jerbung yang masih mendapatkan tangkapan udang.
Namun demikian hanya beberapa nelayan yang memiliki jaring kanyut. Kondisi gelombang laut yang tak bersahabat ini menyebabkan Hadi memilih untuk menggarap lahan pertanian yang dimilikinya, namun tanaman yang saat ini ditanam belum panen jelang lebaran mendatang. “Ada tanaman kacang di lahan pasir namun belum musimnya panen jelang lebaran ini,” ujarnya.
BACA JUGA : BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi
Nelayan lainnya di Pantai Samas, Sapon juga mengaku lebaran tahun ini memprihatinkan karena hampir dua pekan dirinya tidak melaut bahkan sampai lebaran diperkirakan juga belum bisa melaut akibat gelombang tinggi. Sehingga dirinya tidak memiliki penghasilan sama sekali.
“Enggak punya uang. Melaut saja tidak bisa. Bagimana mau pulang kampung menemui cucu,” ucapnya.
Padahal sebelumnya ia sudah menjadwalkan untuk pulang kampung di Cilacap, Jawa Tengah untuk menemui cucu. Namun dengan kondisi saat ini yang tidak memiliki penghasilan ia memilih mengurungkan niatnya pulang kampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Prabowo Minta Polri Lanjutkan Tanam Jagung dan Dukung Program MBG
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Residivis Ditangkap Seusai Transaksi 1 Ons Sabu, Terindikasi Jaringan Lapas
- Diduga Selingkuh, Dukuh di Ngawen Gunungkidul Dituntut Mundur
- Kunjungan Wisata Bantul Capai 41 Ribu Selama Long Weekend Tahun Baru Islam
- Wamensos Agus Jabo Masuk ke Selokan Bersihkan Sampah di Nanggulan Kulonprogo
- Janda di Kulonprogo Curi Motor Mantan Suami, Demi Kebutuhan Sehari-hari
Advertisement
Advertisement