Advertisement
Gerbang Samudra Raksa Segera Disewakan, Pemkab Tunggu Hasil Appraisal

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Setelah resmi menjadi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo, Gerbang Samudra Raksa (GSR) terus dikembangkan. Saat ini proses pengembangan telah sampai pada tahap appraisal.
Kepala UPT Taman Budaya Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulonprogo, Maruta mengatakan bahwa setelah proses appraisal tersebut selesai, maka Disbud Kulonprogo melalui UPT Taman Budaya akan menindaklanjutinya.
Advertisement
“Akan kami sewakan. Namun, sebelum itu sudah harus ada ketentuan limitnya [sewa] berapa. Dengan begitu pihak lain yang siap untuk bekerja sama dengan Pemkab nanti sudah tahu sewanya berapa. Ini kami menunggu apprasial dulu,” kata Maruta dihubungi pada Minggu (16/4/2023).
Maruta menambahkan bahwa gerbang tersebut digunakan untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Dalam pengembangannya, selain pihak ketiga, Disbud akan menggandeng OPD lain seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dinas Pariwisata.
“Konsep kami itu mengakomodasi potensi lokal utamanya yang berada di Kalibawang. Misal UMKM. Tapi memang belum ada pemetaan yang dapat kami jual di sana, Kami sudah memasukkan klausul agar pihak ketiga bekerja sama dengan Pemkab,” katanya.
BACA JUGA: Jadi Milik Kulonprogo, Gerbang Samudra Raksa Bakal Disewakan Jadi Rest Area
Jelasnya, orang yang datang di YIA apabila ingin ke Borobudur dapat melalui Kalibawang. Ketika melewati Kalibawang, mereka dapat mampir ke GSR yang telah dirancang untuk memberikan pengalaman khsusu kepada para wisatawan.
“Kalau dari YIA ya mending lewat Kalibawang, berarti nanti akan melewati GSR juga. Kalau lewat Jogja kan malah jauh. Dengan begitu keluar masuk Borobudur strategis. Hanya saja jalan menuju ke Borobudur dari YIA perlu diperbaiki atau diperlebar,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Disbud Kulonprogo, Niken Probo Laras berharap aset Gerbang Samudra Raksa tersebut dapat berfungsi sebagai rest area. Katanya, GSR memang diproyeksikan sebagai rest area atau gerbang masuk menuju destinasi Super Prioritas Borobudur. Harapannya banyak UMKM yang bisa berkembang dan berdiri di sana.
"Itu nanti jadi rest area menuju kesana [Borobudur]. Ketika jadi rest area, pasti orang butuh oleh-oleh, orang butuh cinderamata, orang butuh makan, itu yang mudah-mudahan di situ kios-kios itu sudah bisa terbuka semua setelah kita kelola bersama pihak ketiga," kata Niken.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Sudarna mengatakan peran disadagin penting dalam pengembangan Gerbang Samudra Raksa tersebut.
"Prinsipnya kami siap kolaborasi. Misalnya nanti untuk meramaikan dan memanfaatkan aset yang ada di Gerbang Samudera Raksa diperlukan adanya peran serta pelaku IKM [Industri Kecil Menengah] untuk menyediakan buah tangan atau cinderamata. Nah itu tentu peran disdagin penting," kata Sudarna dihubungi pada Minggu (16/4/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement