Advertisement

Dinkes Sleman Siapkan Strategi untuk Menekan Covid-19

Media Digital
Selasa, 18 April 2023 - 11:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Dinkes Sleman Siapkan Strategi untuk Menekan Covid-19 Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama ditemui di ruangannya pada Senin (17/4/2023) - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bumi Sembada. Vaksinasi, penerapan protokol kesehatan (prokes) hingga pengoperasian fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) menjadi langkah yang ditempuh untuk menekan meluasnya persebaran Corona.

Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama menerangkan kondisi Covid-19 di Sleman sama dengan tren di tingkat nasional yakni terjadi sedikit peningkatan. Sampai dengansaat ini, tercatat ada 79 kasus Covid-19 aktif di Sleman. Namun, pasien cukup
menjalani siolasi mandiri di rumah, dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi terpadu (isoter). "Untuk isoter sudah tidak ada, dan sekarang kebijakan dari Dinkes Sleman adalah dilaksanakan perawatan secara isoman dengan pengawasan dari puskesmas," kata Cahya saat dikonfirmasi, Senin (17/4/2023).

Advertisement

Dijelaskan Cahya, warga yang mengalami gejala flu agak berat akan menjalani tes swab. Jika positif Covid-19, warga langsung menjalani isoman. "Dengan melapor ke puskesmas, nanti tim medis puskemas akan mengawasi warga yang menjalani isoman," katanya.

Peningkatan kasus Covid-19 yang akhir-akhir ini terjadi, menurut Cahya, kemungkin terjadi karena pergerakan atau mobilisasi masyarakat yang cukup besar, ditambah dengan penerapan prokes yang kini mulai mengendor. "Kami punya banyak faskes, rumah sakit milik pemerintah maupun swasta, di mana sebelum melakukan tindakan medis pasti akan dilakukan swab. Nah, saat itulah ditemukan kasus positif Covid-19," tuturnya.

Kendati demikian, belum ditemukan adanya kasus Covid-19 dengan varian Omicron Arctrutus di Sleman. Cahya menduga lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi masih dipicu varian XBB. Dilihat dari sebaran, lonjakan kasus Covid-19 terjadi di semua kalangan. Namun kelompok rentan atau rawan banyak ditemukan mengidap Covid-19, apalagi kelompok rentan yang belum divaksinasi. "Kelompok warga lansia masuk dalam kategori rentan," ujarnya.

Pencegahan & Pengendalian Strategi vaksinasi booster menjadi langkah yang diprioritaskan. Dijelaskan Cahya, cakupan vaksinasi booster yang kedua saat ini belum menggembirakan seperti halnya booster pertama. "Meski demikian, kami terus memacu dan mudah-mudahan dalam waktu dekat capaiannya makin banyak, karena booster kedua juga menjadi syarat untuk pelaku perjalanan," ujarnya.

Sayangnya, langkah vaksinasi ini terhambat ketersediaan vaksin. Saat ini stok vaksin yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan. "Kami harus berebut dengan kabupaten atau kota lain di DIY yang juga membutuhkan vaksin," katanya.

Terapkan Prokes Untuk memproteksi ibu hamil, layanan booster juga bisa diberikan kepada ibu hamil supaya apabila terpapar Covid-19 tingkatannya masih ringan. "Jangan lupa protokol kesehatan. Saya berharap masyarakat tetap hati-hati meskipun saat ini boleh membuka masker, tetapi kalau sedang batuk, pilek, dan tidak enak badan sebaiknya tetap memakai masker," katanya.

Pada momen Lebaran, Cahya mengimbau masyarakat tetap menerapkan prokes. Selain itu pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga harus diterapkan masyarakat untuk menghindari potensi terkena Covid-19.

Bagi pemudik yang masuk ke Sleman seharusnya telah melakukan booster. Bagi warga yang mengalami sakit batuk dan pilek segera mendatangi fasyankes terdekat untuk menjalani pemeriksaan. "Jangan sampai nanti kalau sakit batuk pilek ini tetap bersatu dengan keluarga yang ada di Sleman, nanti bisa menular," ujarnya.

Menurut Cahya, strategi Cita Mas Jajar (cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) harus terus dilakukan, karena dengan Cita Mas Jajar terbukti mampu mengendalikan persebaran Covid-19. “Yang kedua, vaksinasi tetap terus diupayakan," katanya. Selama Lebaran, sejumlah fasyankes di Sleman akan disiagakan selama 24 jam. Puskemas rawat inap juga disiagakan 24 jam, sedangkan puskemas rawat jalan buka selama setengah hari.

Selain itu, puskesmas dengan pelayanan obstetri neonatal emeregency dasar (PONED) dan rumah sakit dengan pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK) juga disiagakan pada Lebaran. "Untuk melayani kalau ada ibu hamil dengan risiko tinggi yang bersalin pada saat libur Lebaran," katanya. BC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement