Advertisement

Promo November

Area Pertanian di Kulonprogo Berpotensi Mengalami Kekeringan, di Mana Saja?

Andreas Yuda Pramono
Sabtu, 29 April 2023 - 12:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Area Pertanian di Kulonprogo Berpotensi Mengalami Kekeringan, di Mana Saja? Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo (kanan) meninjau lahan penanaman cabai off season di Kapanewon Sanden pada Kamis (14/4/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Supomo memaparkan sejumlah kapanewon berpotensi mengalami kekeringan saat musim kemarau. Mayoritas merupakan sawah lahan tadah.

“Ada beberapa wilayah di Kulonprogo yang berpotensi terjadi kekeringan utamanya di sawah-sawah tadah hujan seperti di Wates, Temon, Kokap, dan Pengasih. Hanya sedikit bagian saja. Tapi jarang terjadi kekeringan,” katanya, Jumat (28/4/2023).

Advertisement

Supomo meminta para petani menanam sesuai dengan jadwal tanam agar tetap mendapat jatah air mengingat sumber air besar satu-satunya di Kulonprogo hanya ada di Kalibawang.

“Itu jadi sumber pengairan irigasi yang alirannya sampai Temon. Tapi tidak semua dapat aliran air itu. Sisanya ya mengandalkan air hujan atau saluran air kecil. Sumber irigasi itu dari Kaliprogo dan sudah ada jadwal pengairannya seperti Temon kan masuk daerah irigasi golongan dua. Berarti nanti air tersebut akan mengalir di bulan Agustus, misalnya,” ucapnya.

Dia menjelaskan, DPP akan selalu berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) agar suplai air tetap terjaga. Apabila ketersediaan air kurang, maka DPP akan mengambil air dari Waduk Sermo.

“Fungsi utama air di Waduk Sermo itu kan sebenarnya PAM. Tapi dalam situasi darurat [bisa diambil],” lanjutnya.

Lebih jauh, Supomo mengimbau agar para petani padi mengasuransikan lahannya agar apabila terjadi kegagalan panen akibat bencana seperti kekeringan, maka mereka dapat mengajukan klaim. Terangnya, premi per hektar mencapai Rp36.000 untuk per satu musim tanam. “Kalau klaim asuransinya itu akan mendapat untuk per hektarnya sekitar Rp600.000,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilkada Jakarta, Pramono-Rano Unggul 50,02% Versi Quick Count LSI

News
| Rabu, 27 November 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement