Advertisement

Puncak Kemarau Diprediksi Bulan Agustus, Awas Ancaman Kekeringan

Yosef Leon
Jum'at, 26 Mei 2023 - 20:17 WIB
Maya Herawati
Puncak Kemarau Diprediksi Bulan Agustus, Awas Ancaman Kekeringan Kekeringan - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi puncak kemarau 2023 di Bantul terjadi pada bulan Agustus.

Namun, sebagian kecil wilayah Bantul di bagian barat akan berlangsung di bulan Juli 2023. Diperkirakan pula musim kemarau 2023 ini berkisar selama lima hingga enam bulan atau lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya.

Advertisement

BMKG menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat luas untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau yang diperkirakan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu juga dihimbau untuk daerah-daerah dengan peluang terjadinya curah hujan rendah dan rentan terhadap bencana kekeringan perlu melakukan langkah antisipasi memilih budi daya pertanian dengan minim pengairan, mewaspadai kebakaran hutan, lahan dan semak, serta menghemat penggunaan air bersih untuk meminimalkan berkurangnya air bersih.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta menyampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan karena musim kemarau 2023 di Kabupaten Bantul pihaknya telah mempersiapkan pasokan air bersih.

“Memang disebutkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika [BMKG] pada Mei dasarian II harus mempersiapkan apa yang menjadi potensi munculnya kemarau, dari kami persiapannya dropping air bersih,” kata dia, Jumat (26/5/2023). 

BACA JUGA: 3 Bidang Tanah Kas Desa Kena Tol Jogja-Solo, Uang Ganti Rugi Rp7,3 Miliar

Menurut dia untuk kebutuhan pasokan air bersih umumnya menyesuaikan dengan panjang masa kemarau 2023. Adapun nominal dropping air bersih yang dipersiapkan sama dengan tahun sebelumnya yakni sejumlah Rp22 juta.

“Menyiapkan segitu dengan potensi kekeringan seperti kemarin tidak kita gunakan artinya cukup dan sisa,” ujarnya.

Dari pengamatan di tahun-tahun sebelumnya, wilayah yang mengalami kekeringan karena musim kemarau ada di Kapanewon Pajangan, Dlingo, Pandak, Pundong, Piyungan, dan Imogiri.

Namun untuk beberapa titik yang biasanya mendominasi kebutuhan air bersih seperti wilayah Imogiri kini nihil permintaan air bersih ke BPBD Bantul lantaran sudah dilakukan pengeboran sumur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement