Advertisement
Lekatkan Hubungan Orang Tua dan Anak, Komunitas Ini Getol Kampanyekan Menggendong Bayi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ternyata menggendong bayi ada sekolahnya. Dari kolaborasi lulusan sekolah ini dan ibu-ibu yang peduli tentang pergendongan, mereka membentuk komunitas bernama Yogyakarta Babywears sebagai bentuk ajang bertukar edukasi.
Tidak berbeda dengan ibu-ibu lain yang baru saja punya anak, Raehana Gahari juga mendapatkan banyak hadiah dari saudara dan teman. Lantaran baru saja mendapat anak, hadiah banyak berhubungan tentang perlengkapan mengasuh bayi, salah satunya alat gendongan. Tidak hanya satu, Hana bahkan menerima tiga hadiah gendongan.
Advertisement
Apapun hadiahnya, tentu saja ada rasa senang. Meski ternyata gendongan hadiah itu bukan gendongan ergonomis dan belum sesuai standar yang aman untuk menggendong anak.
Hana tahu gendongan ergonomis setelah dia bergabung dengan Yogyakarta Babywearers (YBW).
Tidak hanya asal bisa menempel, gendongan perlu memiliki beberapa unsur penting. “Posisi menggendong yang direkomendasikan salah satunya adalah menggendong model M shape, kaki dan pantat anak membentuk huruf M. Direkomendasikan karena ergonomis untuk ibu dan bayi. Selain itu ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu TICKS,” kata Hana, sapaan akrabnya yang merupakan Pengurus Harian YBW, Senin (15/5/2023).
BACA JUGA: Jogja El300 Community Gelar Kopdarnas, Ribuan Pemilik Pikap Elsapek se-Indonesia Berkumpul
TICKS, kata Hana, merupakan singkatan. T adalah Tight yang berarti gendongan harus erat tetapi jangan terlalu kencang. Pun jangan sampai kendur karena anak bisa terjatuh.
I adalah In view at all times, artinya ibu bisa melihat muka anak. Jangan sampai muka bayi tertutup gendongan agar ibu masih bisa memastikan bayi masih bisa bernapas dengan aman. Selanjutnya C, Close enough to kiss. Posisi menggendong yang baik, jaraknya tidak sulit untuk ibu mencium kepala bayinya saat digendong. “Jangan terlalu ke bawah,” kata Hana.
Ada pula K, Keep chin off the chest. Dagu bayi tidak boleh menunduk serta pernafasan bayi jangan tertutup dada ibunya. “Terakhir, S atau Supported back. Gendongan perlu menopang seluruh bagian punggung bayi” kata Hana.
Edukasi
Ilmu-ilmu seperti itu yang dipelajari anggota YBW sejak berdirinya komunitas itu pada 2016 silam.
Berawal dari inisiasi para ibu yang peduli tentang dunia pergendongan, mereka kemudian membentuk komunitas. Tujuan utamanya mengedukasi masyarakat, khususnya para orang tua, soal cara menggendong yang aman dan nyaman.
Sekolah khusus menggendong bayi sebenarnya ada. Hanya saja lokasnya ada di Inggris dan Jerman.
Namun, kini tidak harus langsung ke negara tersebut untuk sekolah menggendong bayi. Para peminat dunia menggendong (babywearing enthusiast) dapat belajar di Indonesia, melalui lembaga yang terkoneksi dengan sekolah tersebut.
Dalam awal pembentukan YBW, kata Hana, berupaya memberikan dukungan pengasuhan ibu, termasuk dari mitos-mitos dan sindiran orang lain.
Salah satu mitos yang banyak beredar, orang tua tidak baik terlalu sering menggendong anak, nanti “bau tangan”.
“Maksudnya bau tangan, apa-apa dikit minta digendong. Sebenarnya selama masih dalam batas usia yang memang masih lekat dengan orang tua, digendong enggak apa-apa banget, mungkin agak lelah, tetapi secara psikologis bisa mempererat hubungan antara ibu atau ayah dengan anak,” kata Hana.
Manfaat lain dari menggendong anak, terutama di bawah usia enam tahun, si bayi akan merasa aman. Rasa aman akan mendukung tumbuhnya rasa percaya diri yang akan tertanam pada tumbuh kembangnya ke depan. Perasaan aman dan percaya diri seperti ini penting, terutama saat anak masih kecil.
Pada 2017, YBW menjadi komunitas pertama yang menyelenggarakan Indonesian Babywearing Course (IBWC). Pada acara tersebut, para peserta belajar cara menggendong yang aman dan nyaman dari trainer School of Babywearing UK.
TENTANG KOMUNITAS
Nama:
Yogyakarta Babywearers (YBW)
Bidang komunitas:
Wadah edukasi menggendong bayi.
Tahun terbentuk:
2016
Instagram:
@yogyakartababywearers
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement