Advertisement

Promo November

Cegah Stunting, Orang Tua di Bantul Diminta Perhatikan Buku KIA

Ujang Hasanudin
Sabtu, 27 Mei 2023 - 17:57 WIB
Maya Herawati
Cegah Stunting, Orang Tua di Bantul Diminta Perhatikan Buku KIA Ilustrasi penanganan stunting. Mencegah stunting, orang tua di bantul diminta perhatikan buku KIA / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Puskesmas Pajangan, Bantul, bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bantul menggelar workshop kesehatan terkait pencegahan dan penanganan stunting. Workshop dengan tema MP ASIku Kini Kaya Protein Hewani tersebut menghadirkan ahli gizi ternama, dokter Tan Shot Yen.

“Acara ini sebagai wujud penurunan angka stunting di Kapanewon Pajangan, mengingat Pajangan merupakan salah satu kapanewon terbanyak angka stunting,” kata Penanggung Jawab Acara, Santoso Hardoyo, disela-sela acara di Dusun Kalakijo, Kaluraan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, Sabtu (27/5/2023).

Advertisement

BACA JUGA: Masih Banyak Kasus Anak Stunting dan TB, Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Santoso Hardoyo merupakan mantan Kepala Puskesmas Pajangan, Bantul, dan kini menjadi Kepala Puskesmas Pleret sejak sepekan lalu.  Ia mengatakan di Kapanewon Pajangan ada sekitar 216 bayi dibawah dua tahun (Baduta) yang mengalami stunting pada 2019 lalu atau sekitar 12%. Kini turun menadi sekitar 9%. Meski demikian tetap masih menjadi terbanyak di Bantul dan bersanding dengan Kapanewon Dlingo.

Dari 216 anak yang stunting 60 anak di antaranya gizi kurang. Menurutnya dari hasil analisa selama empat tahun terakhir bahwa anak stunting di Pajangan tidak serta merta berasal dari keluarga miskin. Namun banyak juga dari keluarga yang secar ekonomi mampu akan tetapi pengetahuan soal makanan pendamping (MP) Air Susu Ibu (ASI) masih kurang.

“Banyak orang tua yang merasa bangga mengeluarkan banyak uang untuk membelikan anaknya susu formula tanpa memperhatikan makanan pendamping yang bergizi. Sebenarnya makanan pendamping yang bergizi sudah ada panduan di buku KIA, harganya juga murah, namun nyatanya tidak dibaca,” ucapnya.

Karena itu pihaknya mengumpulkan para orang tua yang anaknya stunting, terutama dari kalangan mampu untuk mengikuti worshop kesehatan penanganan stunting tersebut dengan harapan para orang tua mengetahui cara menyediakan makanan bergizi untuk anak-anaknya. Sementara yang yang dari keluarga miskin (Gakin) ada program khusus pemberian telur dan ikan.

Kehadiran dokter Tan akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengedukasi masyarakat khususnya bagi orang tua yang memiliki anak stunting. Selain itu dokter Tan juga diminta untuk memberikan motivasi kepada petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Pajangan.

Dana Penanganan

Wakil Bupati Bantul yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Bantul, Joko B Purnomo, mengapresiasi apa yang dilakukan Puskesmas Pajangan untuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada warga khususnya ibu hamil dan ibu yang memiliki anak stunting terkait bagaimana menangani stunting.

Ia memastikan penanganan stunting menjadi salah satu perioritas pembangunan di Bantul, salah satunya dibuktikan dengan alokasi Rp46,6 miliar untuk padukuhan yang setiap padukuhan mendapat Rp50 juta. Anggaran tersebut salah satunya harus diperuntukan peencegahan dan penanganan stunting.

“Kami di Bantul sepakat seluruh SDM dari mulai Bupati sampai perangkat paling bawah menggelindingkan program penanganan penurunan stunting, sampai menyiapkan anggaran Rp46,6 miliar sebagian per pedukuahn Rp50 juta bisa digunakan untuk sebagian penurunan stunting,” katanya.

Ia mencatat berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) bahwa angka stunting di Bantul pada 2021 sebanyak 19,10%, kemudian pada 2022 turun menajdi 14,90%. Sementara berdasarkan penimbangan langsung yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan di posyandu-posyandu pada 2021 angka stunting 8,36%, turun menjadi 6,42% pada 2022 lalu. “Kalau secara angka saat ini masih ada 3.001 anak yang stunting di Bantul. Kita akan pacu, harus turun lagi di tahun ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan

News
| Minggu, 24 November 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement