Advertisement

Promo November

Ini Kisah Anak Muda, Punya Rumah di Jogja Seperti Jodoh, Kadang Sulit Dicari

Sirojul Khafid
Sabtu, 03 Juni 2023 - 17:27 WIB
Maya Herawati
Ini Kisah Anak Muda, Punya Rumah di Jogja Seperti Jodoh, Kadang Sulit Dicari Ilustrasi rumah / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Meski ada rumah bersubsidi, jumlah dan bentuknya terkadang tidak sesuai kebutuhan. Anak muda dengan penghasilan yang umum semakin susah memiliki rumah di Jogja.

Panas yang menyengat di Jogja pada 18 Mei 2023 lebih enak untuk seseorang berada di rumah. Namun siang itu, Isti Ramadhani jelas harus keluar rumah dan mengikuti banyak kegiatan. Itu hari pernikahannya. Meski udara di luar panas, hawa di dalam gedung terasa lebih sejuk. Bukan karena kesejukan cinta, melainkan lantaran panitia berinisiatif memasang kipas angin di beberapa penjuru.

Advertisement

Di sebelah salah satu gedung nikahan di Bantul, ada rangkaian bunga ucapan selamat menikah dari kantor tempat Isti bekerja. Beberapa hari setelah menikah, Isti dan suaminya masih perlu menjalin hubungan jarak jauh. Isti tinggal di Palembang, suaminya di Jakarta. Sebagai suami-istri, mereka berusaha agar bisa mutasi ke kota lain, entah Jakarta, syukur-syukur di Jogja.

BACA JUGA: Tol Jogja Bawen Paket 1 Ruas Jogja-Banyurejo Dilengkapi 25 Box Culvert, Ini Titik Lokasinya

Maski belum jelas kapan akan pindah kerja, Isti sudah mulai memikirkan membangun rumah. “Kalau aku pribadi, tipikal yang maunya [tinggal] misah dari orang tua,” kata Isti, Rabu (31/5/2023).

“Alhamdulillah ada warisan tanah di Jogja, jadi kami cukup terbantu di situ, tinggal memikirkan buat bangun rumahnya.”

Tidak ada target pasti kapan Isti akan memulai membangun rumah. Namun dia akan menabung secara berkala. Saat ini, dia masih menyesuaikan pengeluaran. Suaminya dua kali dalam sebulan akan berkunjung ke Palembang sehingga masih butuh dana besar untuk pengeluaran transportasi. “Tiket pesawat tidak murah. Jadi masih harus ngirit, cuma kami belum ada patokan harus setahun punya tabungan segini,” kata perempuan berusia 27 tahun asal Jogja ini.

Isti mungkin salah satu contoh anak muda yang memiliki minat untuk memiliki rumah sendiri. Temuan ini juga tercermin dalam survei platform jual beli properti Rumah.com yang bekerja sama dengan lembaga riset Singapura, Intuit Research. Bertajuk Consumer Sentiment Study H2 tahun 2020, sigi itu mengungkap anak muda Indonesia memiliki minat tinggi untuk memiliki rumah pribadi.

Dari 1.007 responden, dengan lima kelompok usia yaitu 22-29 tahun, 30-39 tahun, 40-49 tahun, 50-59 tahun dan 60 tahun ke atas, kelompok anak muda usia 22-29 tahun memiliki intensi paling tinggi memiliki rumah. Jumlahnya sebesar 44%. Sementara untuk kelompok usia 30-39 tahun, intensi memiliki rumah sebesar 36%.

Hasil survei juga memperlihatkan KPR syariah sempat menjadi tren di masyarakat. Ada kenaikan preferensi konsumen memilih KPR syariah menjadi 35% responden pada semester II 2020. Angka di kategori yang sama sebesar 29% responden pada semester I 2020. Jenis KPR syariah menjadi preferensi konsumen dengan alasan utama adanya kepastian besaran cicilan bulanan (fixed rate).

BACA JUGA: Penerapan Digitalisasi, 401 Kantor Bank Tutup Dalam Tiga Bulan Pertama 2023

Lagi-lagi, keinginan memiliki rumah kadang terkendala dengan harganya yang terus melambung tinggi, terutama di Jogja. Sebenarnya ada solusi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah di Jogja dengan skema rumah bersubsidi. Di DIY, rumah bersubsidi harganya sekitar Rp150,5 juta. Namun jumlahnya terbatas. Pada 2022, hanya ada pembangunan 198 rumah bersubsidi di DIY. Sementara kebutuhan rumah untuk MBR di DIY bisa mencapai 250.000 unit atau blacklog.

Kenaikan Harga

Harga rumah berpotensi melejit sulit dengan wacana kenaikan harga rumah bersubsidi per awal Juni 2023. Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI)  DIY, Ilham Muhammad Nur, mengaku belum mendapatkan kepastian waktu pasti kenaikan harga rumah subsidi. “Yang kami dengar selalu janji, janji, dan janji dari pemerintah. Ini pun kenaikannya menurut saya tidak realistis," katanya.

Kenaikan harga rumah bersubsidi rencananya sekitar 5%-7%. REI DIY akan bersurat kepada pemerintah dan DPP REI, agar kenaikannya lebih tinggi lagi karena harga tanah di Jogja sudah mahal. “Kalau rumah di Jogja [bersubsidi] kami usulkan sampai Rp200 juta, tetapi Kementerian PUPR punya standar sendiri. Kami enggak tahu bagaimana mereka menentukannya," kata Ilham.

“Murahnya” harga rumah bersubsidi pula yang sempat membuat Awan Pratama tergiur. Dalam surveinya di beberapa lokasi perumahan, harga rumah reguler sekitar Rp260 juta ke atas. Ia mengecek lokasi rumah bersubsidi yang sedang dibangun atau sudah selesai proyeknya. Rumah bersubsidi terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Semua serba minimalis. Halaman juga sekadarnya, mepet apabila untuk parkir mobil.

Kondisi ini yang membuat Awan berpikir ulang. “Waktu itu lumayan agak butuh cepet juga dapat rumah biar segera pindah. Selama ini tinggal bareng mertua, dan ada keluarga kakak ipar juga. Jadi, kadang ada aja masalahnya,” kata laki-laki 33 tahun asal Jogja ini.

BACA JUGA: 95% Kasus Rabies Disebabkan Gigitan Anjing, Begini Saran Kemenkes

Setelah berpindah keinginan ke rumah nonsubsidi, perumahan di sekitar Pajangan, Bantul, menjadi pilihannya. Rumahnya berdiri di tanah 105 meter persegi, dan bangunan 45 meter persegi. Harganya Rp260 juta, dicicil dengan bantuan dari bank. Rumah yang memang cukup jauh dari pusat Kota Jogja, tempat Awan dan istrinya bekerja. Namun itu yang mereka butuhkan sekitar tiga tahun lalu saat membeli rumah. Pemandangan sekitar rumah juga cukup bagus. Meski tidak sempurna, rumahnya menjadi “pasangan” yang paling tepat yang bisa Awan temukan.

“Mungkin dulu masih agak sepi, tapi sekarang udah mulai ramai di sekitar rumah. Setidaknya sudah bisa pisah dari mertua dan mengurangi kadar stres,” katanya sembari tertawa kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar

News
| Sabtu, 23 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement