Advertisement

Digelar Rutin, Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga Kadipaten Pakualaman Bisa Datangkan Wisatawan

Media Digital
Minggu, 04 Juni 2023 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Digelar Rutin, Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga Kadipaten Pakualaman Bisa Datangkan Wisatawan Penyelenggaraan Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga Kadipaten Puro Pakualaman Sabtu, (3/5/2023). - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Dinas Pariwisata (Dispar) DIY bersama Puro Pakualaman menggelar upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga Kadipaten Puro Pakualaman. Upacara tersebut diharapkan dapat menjadi atraksi wisata budaya rutin untuk menarik wisatawan. 

Plh. Dispar DIY, Kurniawan menyampaikan upacara tersebut diselenggarakan secara rutin setiap 35 hari sekali atau setiap Sabtu Kliwon. Dengan penyelenggaraannya yang rutin, menurut Kurniawan diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya bagi wisatawan. 

Advertisement

Menurut Kurniawan, wisata budaya masih menjadi daya tarik unggulan di DIY. Dalam penyelenggaraan upacara tersebut, dia melihat tingginya antusiasme wisatawan domestik dan mancanegara.

“Saya lihat banyak wisatawan yang mengikuti pagelaran budaya ini. Kalau kita lihat sore ini banyak wisatawan mancanegara yang turut mengambil gambar selama pagelaran,” katanya, Sabtu (3/5/2023). 

BACA JUGA: Mampir ke Warung Kopi Klotok, Ini Menu yang Dicicipi Presiden Jokowi dan Keluarga

Menurut Kurniawan, upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga Kadipaten Puro Pakualaman yang dikemas dengan atraksi budaya di DIY menjadi keunggulan upacara budaya tersebut. “Acara intinya pergantian bregada, namun ada pula atraksi budaya daerah yang menjadi bagian dari acara tersebut,” katanya. 

Dalam upacara tersebut, Bregada Lombok Abang berganti dengan Bregada Plangkir. Dalam upacara tersebut, di bagian akhir para prajurit melakukan Mubeng Beteng Puro Pakualaman. 

Selain pergantian bregada, ada pula atraksi budaya Rampak Buto Sanggar Gajendra dan jathilan Beksa Kundha Mataram dari Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul, serta penampilan dari Sanggar Matra, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Menurutnya, atraksi budaya tersebut ditampilkan untuk mengenalkan budaya DIY kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara. 

Menurut Kurniawan tingginya antusiasme wisatawan untuk melihat upacara dan atraksi budaya tersebut menimbulkan kepadatan lalu lintas di sekitar Pura Pakualaman. Sehingga untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan penataan di kawasan tersebut.

“Perlu kami pikirkan ke depan untuk mengatur tata letak atraksinya, tata letak parkirnya, arus lalu lintasnya agar posisinya nyaman untuk wisatawan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menguat Sinyal Megawati Mau Bertemu Prabowo Setelah Rakernas PDIP

News
| Selasa, 23 April 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement