PHRI Bantul Targetkan Okupansi Hotel Capai 80% selama Libur Sekolah

Harianjogja.com, BANTUL—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul menargetkan okupansi atau tingkat hunian hotel selama masa liburan sekolah pada pertengahan Juni-Juli 2023 bisa menembus 70-80%.

Ketua PHRI Cabang Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo optimistis target tersebut bisa tercapai, mengingat pada long weekend atau libur panjang Hari Lahir Pancasila dan Hari Raya Waisak sebelumnya okupansi hotel di Bantul cukup bagus. Keterisian hotel dan tempat penginapan di Bantul bisa melebihi angka 80%.

“Target liburan sekolah ini kami nargetkan bisa mencapai 70-80 persen. Saat ini usaha untuk menggaet wisatawan sudah dilakukan dengan menyasar beberapa sekolah untuk berkunjung ke Bantul sebagaimana table top di Cirebon, beberapa waktu lalu,” katanya, Rabu (7/6/2023).

BACA JUGA: Pantai Parangtritis Masih Jadi Favorit Wisatawan di Musim Libur Long Weekend

Hendra berharap liburan sekolah ini angka kunjungan wisatawan dan yang menginap di hotel cukup banyak dan bisa melebihi masa libur Lebaran Idulfitri lalu. Ia mengaku libur Idulfitri tahun ini jauh dari espektasi karena angka pengunjung yang menginap di hotel tidak lebih dari 80%. Padahal pihaknya sudah maksimal untuk promosi kepada wisatawan dan pemudik.

Pihaknya sempat antusias dengan prediksi Kementerian Perhubungan bahwa wisatawan dan pemudik ke DIY selama libur Lebaran bisa mencapai 5,9 juta. Namun faktanya jauh di bawah itu. Bahkan jumlah wisatawan tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu.

“Long weekend kemarin tingkat hunian cukup bagus, bahkan rata-rata di atas 80 persen, memang agak sedikit di luar ekspektasi yang kami harapkan 50 persen justru lebih baik dibandingkan libur Lebaran kemarin,” ujarnya.

Bahkan, di Little Tokyo (Litto), temppat dia bekerja hunian selam long weekend lalu hampir mencapai 90% dari jumlah kamar sebanyak 18 kamar. Jumlah itu jauh melebihi target. Ia berharap liburan sekolah ini minimal sama dengan liburan long weekend, beberapa waktu lalu.

Hendra memprediksi liburan sekolah ini hunian hotel meningkat. Bahkan tidak hanya terpusat di hotel di wilayah kota, namun bagian selatan dan utara juga bakal terkena imbasnya, baik hotel bintang empat, bintang tiga, bahkan hotel-hotel non bintang. Hal itu tergantung dari agennya untuk memilih hunian selama berlibur di DIY dan Bantul khususnya.

Untuk meningkatkan hunian, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya, di antaranya menggandeng Dinas Pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), dan sejumlah stakeholder terkait untuk mempromosikan destinasi wisata sekaligus penginapannya. Seperti tiga bulan lalu, pihaknya melakukan table top atau promisi paket wisata yang mempertemukan seller dan buyer secara langsung.

Agustus nanti acara serupa akan digelar di Tangerang. “Ini dalam rangka untuk mendongkrak tingkat okupansi. Meskipun efek table top tidak terasa dalam 1-2 bulan ya. Agen kita biasanya akan menghubungi terlebih dahulu sebelum berkunjung ke Bantul,” tandasnya.

Sementara itu, Kasi Promosi dan Informasi, Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan kunjungan wisatawan ke Bantul pada libur Lebaran tahun ini memang tidak terlalu banyak jika dibandingkan Lebaran sebelumnya. Namun tren kunjungan wisatawan pascalibur Lebaran sudah mendekati normal seperti sebelum pandemi.

Hal itu terlihat dari angka kunjungan wisatawan bisa di angka belasan ribu orang dan hari biasa bisa di angka 3.000-5.000an orang. Ia memperkirakan kunjungan wisatawan akan melonjak pada pertengahan Juni ini seiring dengan momen liburan sekolah. “Liburan sekolah ini pasti akan ada lonjakan kunjungan wisatawan ke Bantul,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News