Advertisement
Sleman Surplus Cabai, Bakal Disalurkan ke Kota Jambi
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menandatangani kesepakatan bersama untuk pengendalian inflasi daerah, di Pendopo Parasamya Sleman, Kamis (8/6 - 2023)/ Harian Jogja/Lugas Subarkah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kabupaten Sleman surplus cabai. Stoknya bakal disalurkan untuk memenuhi kebutuhan di Kota Jambi. Kesepakatan Pemkab Sleman dan Pemkot Jambi ditandatangani Kamis (8/6/2021). Kesepakatan ini lebih rinci untuk bidan pertanian, ketahanan pangan serta bidang lainnya untuk pengendalian inflasi.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Sleman, Suyanto mengatakan pada Mei 2023, Sleman memiliki surplus beras sebanyak 7.888 ton, cabai merah 3.935 ton dan cabai rawit 4.976 ton. “Komoditas ini dapat dikerjasamakan untuk pemenuhan kebutuhan di Jambi,” katanya, Kamis.
Advertisement
Kerja sama telah diinisiasi dengan pengiriman cabai dari pasar lelang cabai dan sayur Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi Sleman kepada pedagang perantara yang menyalurkan cabai ke Kota Jambi. “Embrio ini menjadi peluang kerja sama untuk lebih mendekatkan produsen di Sleman dengan pasar di Kota Jambi,” katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menuturkan produksi cabai di Sleman selama ini termasuk bagus. Untuk memfasilitasi para petani cabai, Sleman juga telah memiliki pasar lelang cabai di 11 titik, yang telah ditetapkan harga standarnya.
“Pembayaran langsung dengan petani. Waktu pandemi Covid-19, harga dari petani mencapai Rp107.000. Dengan menanam cabai, masyarakat kami bsia sejahtera. Kerja sama dengan Jambi ini langkah kita kendalikian inflasi,” kata dia.
Di bidang pertanian dan pangan, Pemkab Sleman juga telah bekerja sama dengan Pemkot Jogja untuk komoditas beras dan Blitar untuk komoditas telur. “Sleman punya apa, di sana [daerah lain] punya apa, langsung gol kerja sama. Kami siap mengirim,” katanya.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan Kota Jambi merupakan daerah dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia. Penyumbang terbesarnya adalah komoditas cabai dan bawang yang mahal. “Sleman menjadi tempat alternatif membantu di bidang cabai,” ujarnya.
Di Jambi, kebutuhan cabai per hari berkisar 8-10 ton. Meski demikian, dia belum menyebutkan berapa banyak pasokan cabai yang dibutuhkan dari Sleman. Selain dari Sleman, pasokan cabai selama ini juga diambil dari daerah lain seperti Magelang, Bengkulu dan kabupaten di dekat Jambi.
Meski demikian, pasokan cabai dari Pulau Jawa menjadi alternatif karena untuk wilayah di dekat Jambi terhambat kendaraan pengangkut batubara. Untuk memperlancar hal tersebut pihaknya juga telah bekerja sama dengan agen. “Kami juga sudah melakukan subsidi transportasi dengan agen,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Teknik Olah Sampah Mas Jos Prawirodirjan, Organik Jadi Pakan Ternak
- 18 Kandidat Lolos, Lelang 6 Jabatan Eselon II Bantul Tunggu Bupati
- Revitalisasi Rampung, 400 Pedagang Pasar Terban Pindah Akhir Tahun
- Masyarakat Waspada, Sungai di Bantul Rawan Laka Air Saat Musim Hujan
- Truk Molen Tabrak Motor di Jalan Rongkop-Wonosari, 3 Orang Meninggal
Advertisement
Advertisement



