Advertisement
Dua Desa Maritim di Kulonprogo Dikucuri 1,2 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dua Desa Maritim di Kabupaten Kulonprogo mendapat kucuran Dana Keistimewaan Rp1,2 miliar. Dana tersebut digunakan untuk mendukung pengembangan Desa Maritim termasuk mendongkrak kesejahteraan nelayan.
Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo, Wakhid Purwasubiyantara mengatakan di Kabupaten Kulonprogo terdapat sepuluh desa pantai yang telah memiliki SK di DKP DIY. Namun, baru ada tiga yang telah mendapat Danais sampai saat ini.
Advertisement
“Desa Maritim ini kan adalah desa yang dibangun untuk kesejahteraan pelaku usaha kelautan perikanan baik budidya, nelayan, maupun pengolahan perikanan dengan menggunakan anggaran Dana Keistimewaan,” kata Wakhid dihubungi pada Sabtu (10/6/2023).
Sampai saat ini, baru ada tiga desa/kalurahan yang mendapat Dana Keistimewaan yaitu Bugel pada tahun 2021, serta Banaran dan Karangwuni pada tahun 2023. Besaran pemberian Danis tersebut mengacu kepada RAB masing-masing kalurahan dan pagu oleh Pemerintah Provinsi melalui DKP dan Paniradya Kaistimewaan. Wakhid menambahkan Kalurahan Banaran mendapat Rp450 juta dan Karangwuni mendapat Rp750 juta. Dana tersebut diberikan melalui dua tahap.
Baca juga: Curah Hujan di DIY Bakal Berkurang dalam Waktu Lama, BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan
“Desa Maritim ini memang sudah ada sejak dulu mengacu pada SK Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Hanya saja untuk mengakses Danais tidak dapat dilakukan serentak,” katanya.
Wakhid juga mengatakan sudah ada kalurahan lain yang mengirim proposal pengajuan Danais ke DKP DIY. Terangnya, DKP Kulonprogo ikut dalam mendampingi penyusuan rencana anggaran biaya dalam proposal terebut dan mendampingi pelaksanaan kegiatan di lapangan. Di dalamnya juga terdapat pernyataan rekomendasi dari DKP kabupaten.
Lebih jauh dia mengatakan, Banaran sebagai Desa Maritim memiliki banyak potensi pengembangan usaha kelautan dan perikanan dengan program unggulan yaitu lele asap. Di sana juga terdapat konservasi penyu dan budidaya perikanan. Sementara di Karangwuni hampir sama dengan Banaran, hanya tidak memiliki konservasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Trenggono Trimulyo mengatakan bahwa program Desa Maritim diharapkan mampu menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan potensi yang ada.
“Program Desa Maritim melalui BKK Kalurahan yang bersumber Dana Keistimewaan sangat mendukung Program Gerbang Segoro yaitu membangun sumber daya kelautan dan perikanan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan mulai dari hulu sampai dengan hilir secara terpadu dan terintegrasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Trenggono dihubungi pada Sabtu (10/6/2023).
Bantuan
Ketika penyerahan bantuan secara simbolis BKK Desa Maritim di Karangwuni bersama Paniradya Pati Kaistimewaan DIY, juga dilaksanakan penyerahan bantuan dari pihak kalurahan kepada nelayan serta penebaran bibit ikan ke dalam kolam budidya dengan jenis ikan lele sebanyak 15.000 ekor dan nila 25.000 ekor.
“Diberikan juga bantuan berupa tujuh kolam terpal dengan pompa air berukuran tiga inch sebanyak dua unit. Pemberian bibit ikan tersebut juga dilengkapi dengan pakan nila dan pakan lele yang totalnya sebanyak 6.000 kilogram,” katanya.
Sementara pada bidang perikanan tangkap, nelayan menerima bantuan berupa jaring eret ukuran dua inch dan 5,5 inch masing-masing 30 buah kepada Kelompok Nelayan Laskar Bahari.
Pada pencairan Danais tahap kedua, akan ada bantuan berupa berbagai macam alat penunjang produksi pengolahan hasil perikanan. Kata Trenggono, Kalurahan Karangwuni akan menyalurkan bantuan tersebut kepada Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) di Karangwuni. “Dengan begitu Poklahsar dapat menghasilkan produk olahan unggulan dan menjadi ciri khas yang mampu dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia ataupun ke luar negeri,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement