Advertisement
Kader Posyandu Dikerahkan untuk Pantau Gizi Anak di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kader Posyandu memiliki peran vital dalam memantau kecukupan gizin pada anak. Pemantauan dan edukasi dapat dilakukan di berbagai kegiatan di lingkungan Posyandu suatu wilayah.
Berdasarkan suvei yang dilakukan oleh organisasi nirlaba, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) dan PP Aisyiyah Bulan Juni 2023 menempatkan Gunungkisul menjadi salah satu wilayah di DIY memiliki layanan kader Posyandu yang optimal.
Advertisement
“Warga Gunungkidul merupakan salah satu yang berhasil mendapatkan layanan kader posyandu yang optimal. Selain kader Posyandu yang rutin mendapat pembekalan, partisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu juga tinggi,” kata Ketua Harian YAICI Arif Hidayat dalam rilisnya Senin (19/6/2023).
BACA JUGA : Seru, Begini Kegiatan Diskusi Kelompok Kader Posyandu
Ia menambahkan sesuai survei tersebut juga menunjukkan hasil asupan gizi anak pada awal Juni ini tampak cukup teredukasi. Utamanya tentang apa yang seharusnya diberikan kepada anak dan sebaliknya hal-hal yang perlu dihindari pada anak. Salah satunya adalah pengetahuan mereka tentang kental manis yang tidak diperuntukkan sebagai minuman susu anak.
“Gunungkidul merupakan kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di DIY, yaitu mencapai 20,6 berdasarkan SSGI 2021. Persoalan gizi di daerah ini sebagian besar disebabkan oleh kemiskinan dan ketidakmampuan masyarakat mengakses makanan bergizi untuk anak. Sebagaimana diketahui termasuk Kabupaten/ kota dengan penduduk miskin terbesar di DIY. Data BPS 2022, tingkat kemiskinan di Gunungkidul mencapai 17,69 persen,” katanya.
Salah satu kader Posyandu asal Gunungkidul Sri menyatakan setiap bulan rutin mendapat edukasi kesehatan keluarga, salah satunya terkait asupan gizi. Ibu yang akan membawa anaknya ke Posyandu pun mendapatkan sosialisasi secara langsung sehingga dapat menerapkan terkait gizi tersebut.
"Ibu-ibu kader selalu keliling dulu buat ngasih tau ke lingkungannya seputar giat posyandu. Saya juga tau bahwa kental manis jangan dikasih ke anak juga dari Posyandu,” katanya.
Kepala Seksi Pengendalian Pencegahan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Jogja Iva Kusdyanrini mengatakan di Kota Jogja kader Posyandu diberikan pelatihan secara intens. Pelatihan ini dilaksanakan di beberapa puskesmas sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
Kader dilatih secara komprehensif dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai klaster siklus hidup mulai dari hamil, nifas, balita, anak sekolah dan lainnya. “Sehingga mampu mendeteksi dini adanya stunting di masyarakat," katanya.
Kota Jogja juga memiliki program keluarga sadar gizi. Melalui pendekatan ini, harapannya masyarakat dapat memperbaiki pola makan dan kualitas gizi mereka, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dedi Mulyadi Larang Wisuda Sekolah, Begini Kata Mendikdasmen
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Dinilai Lebih Menguntungkan, Warga Purwosari Gunungkidul Getol Menanam Bawang Merah
- 10 Tersangka Kasus Narkoba Ditangkap, Dari Kurir Paket Hingga Karyawan BPR
- Pembeli Tanah Pertanyakan Langkah Anak Mbah Tupon Melaporkan Dirinya ke Polda DIY
- Hore! Jaringan Internet di Kawasan Wisata Pantai Selatan Kulonprogo Diperluas
- Sampah dari Pasar Gamping yang Dibuang di Kawasan Pantai Dewa Ruci Akhirnya Dikubur
Advertisement
Advertisement