Advertisement
GIPI Prediksi DIY Akan Ramai Wisman Beberapa Bulan ke Depan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyampaikan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) khususnya dari Eropa masih akan meningkat beberapa bulan ke depan. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan puncaknya akan terjadi pada Agustus 2023.
"Jadi kalau bicara high season dari inbound market terutama Eropa, mulai dari Juni, Juli, Agustus nanti pertengahan sampai akhir September. Itu periode yang mereka gunakan," ucapnya, Senin (19/6/2023).
Advertisement
Relaksasi protokol kesehatan menjadi salah satu faktor pendorong. Juga regulasi yang semakin dilonggarkan menambah kenyamanan bagi Wisman.
BACA JUGA : 6,6 Juta Wisatawan Ditargetkan Masuk ke Jogja Tahun Ini
"Bank Indonesia sudah memulai QRIS cross border dengan Malaysia, tentu ini akan menambah kenyaman wisatawan, terutama bagi wisatawan dari Malaysia dalam berbelanja di Jogja dan Indonesia," ucapnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data, Wisman dari Malaysia masih menjadi pasar yang utama. Sebab aksesnya lebih mudah. Penerbangan dari Yogyakarta International Airport (YIA) ke Kuala Lumpur masih terjangkau harganya.
Menurutnya negara-negara di Eropa terkoneksi dengan Abu Dhabi dan Dubai, sehingga punya potensi besar jika pasar ini digarap. Misalnya sesegera mungkin membuat penerbangan Abu Dhabi dan Dubai ke YIA.
"Akan membawa mereka secara directly. Karena itu cukup bisa memotong cost cukup banyak buat biaya perjalanan mereka, dibanding mereka yang harus berulang kali transit, itu high cost buat mereka," jelasnya.
Sensitif Kondisi Politik
Indonesia akan punya hajatan besar pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Bobby berharap agar tahun politik ini bisa berlangsung secara kondusif. Sebab wisata adalah industri yang sensitif, dari sisi keamanan, kenyamanan dan lainnya.
BACA JUGA : 218.000 Wisatawan Kunjungi Jogja, Lama Tinggal Masih
Meski sudah menjelang tahun politik, asal bisa terkendali dan kondusif tidak akan jadi masalah. Justru bisa menunjukkan ini menjadi keanekaragaman Indonesia.
"Ini memang yang industri sedikit worry dengan menuju tahun politik. Harapannya kondisinya kondusif. Kalau kondusif bisa 30-40% dari tahun lalu untuk inbound. Itu harusnya bisa terjadi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menko Airlangga: 16 Proyek Strategis Era Prabowo-Gibran Tidak Pakai APBN
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- KPU Kota Jogja Tutup Pendaftaran Dukungan Minimal Paslon Perseorangan, Nihil Pendaftar
- Buntut Kericuhan di Jogja, Satu Pelajar Bawa Pil Koplo Diperiksa Satresnarkoba
- Forkom PAC PDIP Jogja Dukung Calon Walikota dan Wakil Walikota dari Kader Banteng Sejati
- Survei Muda Bicara ID, Politik Uang Masih Diminati Sebagian Masyarakat Kota Jogja
- Haedar Nashir Angkat Bicara Soal Tawuran yang Melibatkan Sekolah Muhammadiyah di Jogja
Advertisement
Advertisement