Advertisement
Sebagian Tanah Karakteristik Khusus untuk Tol Jogja Bawen dan Jogja Solo Telah Mendapat Serat Palilah dari Kraton

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penghageng Tepas Panitikismo Kraton Jogja, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menyampaikan sebagian tanah karakteristik khusus yang akan digunakan untuk proyek tol di wilayah DIY telah diberikan serat palilah.
“Kan tanah kas desa ada macam-macam, ada pelungguh, ada yang ini, nah yang pelungguh yang dikembalikan dulu ke kami, baru kami bisa mengeluarkan serat palilah dan itu sudah berjalan,” katanya, Rabu (21/10/2023).
Advertisement
GKR Mangkubumi menyampaikan hingga kini pihak Kraton Jogja masih dalam proses pembahasan terkait kesepakatan penggunaan tanah karakteristik khusus untuk proyek tol di wilayah DIY. “Ya kami masih intens belum ada kesepakatan,” katanya.
BACA JUGA : Izin Pemanfaatan Tanah Kraton Jogja untuk Proyek Tol Jogja
Diketahui kesepakatan tersebut dilakukan dengan menggandeng Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI untuk merancang perjanjian pemanfaatan tanah karakteristik khususnya.
GKR Mangkubumi belum dapat memastikan kapan kesepakatan tersebut akan rampung dibahas. Meski begitu, GKR Mangkubumi pun menekankan pihak Keraton Jogja memperbolehkan tanah karakteristik khusus di wilayah DIY digunakan untuk proyek tol dalam bentuk sewa.
“Kalau kami dari Keraton, selama kami selama tanah Sultan Ground [SG] dikembalikan peruntukannya kepada kami, kemudian kami memberi izin kepada tol,” katanya.
Meski kesepakatan perjanjian tersebut belum ditentukan kapan akan rampung dibahas, namun GKR Mangkubumi pun menegaskan sebagian serat palilah dari Kraton Jogja sebagai bentuk perizinan pemanfaatan tanah karakteristik khusus untuk tol telah dikeluarkan sebagian. “Serat palilah beberapa sudah keluar,” katanya.
Diketahui pihak Keraton Jogja telah memperbolehkan penggunaan tanah karakteristik khusus untuk proyek tol. Meski begitu, pemanfaatan tanah tersebut akan menggunakan skema sewa, bukan pelepasan.
GKR Mangkubumi pun menekankan pihak Kraton Jogja pun tidak menyetujui adanya skema tukar guling dalam proyek tersebut. “Sudah enggak boleh tukar guling sekarang,” katanya.
BACA JUGA : Kraton Tak Mau Lepaskan Kepemilikan Sultan Grond
Manager Humas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Rachmat Jesiman Putra menyampaikan terhadap sejumlah tanah karakteristik khusus antara lain instansi, makam dan wakaf yang diproyeksikan untuk proyek tol Jogja-Solo telah dilakukan pembebasan lahan. Kemudian, untuk tanah kas desa (TKD), menurut Rachmat telah dilakukan pembebasan lahan sebesar 69,05 persen atau sebanyak 270 bidang dari 391 bidang seluas 66,84 hektar yang tersebar pada 57 desa. Pembebasan TKD yang telah dilakukan senilai Rp.419.089.753.284.
Kemudian, menurutnya untuk tanah instansi sebanyak 9 bidang seluas 3,92 hektar senilai Rp.84.137.906.430 saat ini tengah dalam proses pembahasan perjanjian.
Kemudian ada pula tanah makam sebanyak 14 bidang atau 1.344 unit liang kubur seluas 1,11 hektar yang hingga saat ini belum seluruhnya dilakukan penilaian oleh appraisal. Namun, menurutnya hingga saat ini telah pindahkan 1 bidang makam senilai Rp.1.037.250.000 sebanyak 202 unit liang kubur.
“Untuk tanah wakaf sebanyak 17 bidang seluas 0,35 hektar senilai Rp.12.179.819.289 telah disediakan tanah pengganti sebanyak 12 bidang dan masih menunggu proses penyediaan bangunan pengganti oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT),” katanya.
BACA JUGA : Kraton Tetap Tak Mau Melepaskan Tanah Desa untuk Tol
Sementara Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) J Dwi Winarsa menyampaikan hingga saat ini untuk tanah desa dan SG telah terbit Surat Tanggapan Permohonan Pelepasan Tanah Desa dari Keraton Jogja tanggal 17 Desember 2022.
“Berdasarkan surat tersebut bahwa dapat digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen, tanpa harus dengan pelepasan, penggunaan tanah tersebut dapat digunakan dengan memberikan hak pakai melalui perjanjian para pihak,” katanya. Hingga saat ini menurut Dwi perjanjian para pihak masih dalam proses pembahasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini
Advertisement
Berita Populer
- Tak Diguyur Hujan Lebih dari 2 Bulan, Daerah-Daerah di DIY Ini Berstatus Awas Kekeringan
- Sindikat Penjualan Pertalite Digulung Polisi, Ini Modus dan Total Keuntungan yang Didapat
- Kasus Penjualan Ilegal BBM Subsidi Diungkap, Polresta Jogja: Petugas SPBU Diduga Terima Tips
- Sumbu Filosofi: Rumah yang Menempel Jeron Beteng Akan Direlokasi, Begini Penjelasan Sultan Jogja
- Bagian Sumbu Filosofi, Beteng Kraton Jogja Dikembalikan Seperti Semula, Begini Gambarannya
Advertisement
Advertisement