Advertisement
Belum Ditangani Pemkab Gunungkidul, Warga Gedangsari Buka Jalan Tertimbun Longsor Seadanya

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul hingga sekarang belum menangani bukit longsor yang menutup jalan kabupaten di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari. Untuk memudahkan akses, warga di sekitar lokasi bekerja bakti guna membuka jalan agar bisa dilalui.
Carik Tegalrejo, Sugiyanto mengatakan, bukit longsor menutup jalan kabupaten terjadi 16 Februari 2023 lalu. Meski demikian, hingga sekarang belum ada langkah nyata dari Pemkab Gunungkidul untuk menanganinya.
Advertisement
“Harapannya bisa segera ditangani agar akses kembali normal seperti sebelum peristiwa itu terjadi,” kata Sugiyanto kepada wartawan, Rabu (21/6/2023).
Menurut dia, material longsor yang menutup jalan sangat menggangu warga. Sebab, akses menjadi terputus sehingga warga harus memutar sejauh enam kilometer untuk bisa beraktivitas.
Meski demikian, Sugiyanto mengakui ada inisiatif warga untuk membuka jalan yang tertutup longsor. Upaya kerja bakti pembukaan sudah dimulai sejak pertengahan April lalu.
Hingga sekarang sudah terlihat hasilnya karena jalan yang sempat tertutup bisa dilalui. Ia mengatakan, warga terus kerja bakti hingga sekarang agar jalan benar-benar bisa dilalui.
“Sekarang kerja bakti hanya setiap sore. Kalau awal-awal hampir setiap hari karena tujuannya saat Lebaran bisa dilalui sepeda motor,” ungkapnya.
Meski terkesan seadanya, kondisi jalan sudah sangat lumayan. Karena, akses tidak hanya untuk sepeda motor dikarenakan mobil juga bisa melintas.
“Mobil bisa lewat asalkan berani melintas karena sampingnya jurang yang sangat dalam dan tidak ada pengamannya,” ujarnya.
Sugiyanto mengakui pengerjaan hanya menggunakan cara manual. Penggunaan alat berat tidak berani dilakukan karena mengingat tanah masih bisa longsor.
“Jadi hanya dibuka sedikit demi sedikit menggunakan cangkul dan hasilnya sudah terlihat,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pembukaan jalan tertutup longsor hanya bersifat sementara karena saat hujan akan sangat berbahaya karea berpotensi terjadi longsor susulan.
“Untuk kemarau tidak masalah dilalaui, tapi kalau penghujan jelas tidak berani. Makanya, kami berharap segera ditangani agar jalur bisa benar-benar aman dilalui,” katanya.
Lurah Tegalrejo, Sarjono mengatakan, tidak ada laporan korban jiwa berkaitan dengan longsor bukit yang menutup jalan kabupaten di wilayahnya. Menurut dia, dampak longsor hanya membuat akses terputus sehingga berpengaruh terhadap aktivitas warga antar kalurahan di Kapanewon Gedangsari.
Total ada tujuh dusun yang warganya mengandalkan jalan ini untuk beraktivitas sehari-hari. Ketujuh Dusun ini meliputi Ketelo; Gupit; Cremo; Ngipik; Hargosari; Soko dan Batuturu.
“Biasanya lewat jalur yang ini, tapi karena tertutup longsor maka harus memutar sejauh enam kilometer,” kata Sarjono.
Dia berharap material longsoran bisa segera ditangani agar aktivitas warga kembali normal. Menurut Sarjono, jalur alternative yang dinilai terlalu jauh dan kondisinya juga berbahaya karena terlalu ekstrem.
“Naiknya ekstrem sehingga berbahaya bagi warga maupun anak-anak sekolah yang beraktivitas. Mudah-mudahan bisa segera dikeruk agar akses kembali normal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
Advertisement