Advertisement
Kemarau di Gunungkidul Makin Kering, Aktivitas Bakar Sampah Diminta Jangan Serampangan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga diminta untuk tidak membakar sampah secara sembarangan. Pasalnya, aktivitas ini bisa memicu terjadinya kebakaran di musim kemarau.
Imbauan itu diungkapkan oleh Kapolsek Semin, AKP Arif Heriyanto menyusul terjadinya kebakaran lahan di Kalurahan Pundungsari, Semin pada Rabu (21/6/2023) malam.
Advertisement
Kebakaran itu bermula dari aktivtas membakar sampah di area ladang oleh warga. “Pada saat pulang lupa dimatikan sehingga kebakaran meluas. Beruntung tidak sampai ke rumah warga karena tinggal 300 meter dari lokasi terbakar,” kata Arif, Kamis (22/6/2023).
Menurut dia, peristiwa ini sempat membuat warga panik. Hal ini dikarenakan upaya pemadaman sampai harus memanggil petugas pemadam kebakaran dari BPBD Gunungkidul. “Warga sempat berupaya memadamkan, tapi tidak berhasil sehingga meminta bantuan ke tim pemadam kebakaran,” katanya.
BACA JUGA: Kebakaran Hutan Landa Riau, BNPB Kerahkan 3 Helikopter Pembom Air
Arif berharap peristiwa ini bisa menjadi pelajaran sehingga kasus yang sama tidak terulang. “Bersih-bersih dengan membakar sampah boleh. Tapi, saat pulang harus dipastikan api benar-benar padam sehingga tidak memicu terjadinya kebakaran,” katanya.
Senada, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Handoko. Menurut dia, kebakaran lahan di Pundungsari, Semin tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Meski demikian, sambung dia, untuk pemadaman sempat menerjunkan satu unit mobil pemadam dan satu tangki pemasok air. “Bisa dipadamkan sehingga tidak sampai ke rumah warga,” katanya.
Dia menjelaskan, potensi kebakaran di musim kemarau akan semakin tinggi. Dari sisi pemadaman juga lebih sulit dibandingkan dengan saat penghujan karena ketersediaan air terbatas, serta embusan angin lebih kencang sehingga akan berpengaruh terhadap upaya pemadaman.
“Makanya harus berhati-hati dan waspada akan bahaya kebakaran karena bisa terjadi kapan saja,” kata Handoko.
Disinggung mengenai penyebab kebakaran, Handoko mengakui paling banyak dikarenakan faktor kelalaian manusia. Salah satunya dikarenakan lalai mematikan tungku atau kompor saat memasak.
Selain itu, kebakaran juga ada yang dipicu karena adanya aktivitas pembakaran sampah di dekat kandang. “Tidak ditunggu sampai mati hingga menyebabkan kebakaran kadang,” katanya.
Adapun faktor paling umum terjadinya kebakaran disebabkan karena korsleting. Oleh karena itu, Handoko meminta kepada masyarakat untuk rutin mengecek instalasi listrik secara berkala serta menggunakan peralatan yang berstandar nasional Indonesia (SNI). “Pemasangan instalasi yang sembarangan bisa memicu terjadinya kebakaran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bantu Ukraina, 7 Negara Uni Eropa Borong Amunisi Peluru Artileri
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement