Advertisement
Waspada! BMKG Terbitkan Peringatan Dini Bencana Kekeringan di Wilayah DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Menghadapi musim kemarau, Stasiun Klimatologi DIY mengimbau sebagian wilayah DIY untuk mewaspadai kekeringan.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi DIY, Etik Setyaningrum menyampaikan berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer-laut terkini menunjukkan bahwa angin timuran atau monsun Australia sudah aktif dan mendominasi wilayah Indonesia.
Advertisement
“Angin timuran menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia sudah mulai memasuki periode musim kemarau,” saat dihubungi melalui telepon, Minggu (25/6/2023).
BACA JUGA : BPBD Sleman Siapkan 145.000 Liter Air untuk Hadapi Kekeringan
Kemudian menurut Etik terjadi pula anomali suhu muka laut (Sea Surface Temperature/SST) di perairan selatan Pulau Jawa pada bulan Juli hingga November 2023 diprediksi dalam kondisi normal (-0.25°C sampai dengan 0.25°C) dan adanya pendinginan SST di perairan barat Sumatera yang dapat meluas hingga perairan selatan Pulau Jawa bagian barat.
Adapun Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) pada bulan Juni 2023 bernilai 0.98 yang mengindikasikan terjadinya fenomena El Nino lemah, intensitas El Nino diprediksi akan meningkat menjadi El Nino Moderate pada bulan Juli hingga November 2023. Kemudian Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) pada bulan Juni 2023 bernilai 0.53 yang mengindikasikan terjadinya fenomena IOD Positif, dan kondisi ini diprediksi akan bertahan hingga Oktober 2023.
Menurutnya diprediksi pada tiga dasarian kedepan atau dasarian III Juni hingga dasarian II Juli 2023, curah hujan berkisar antara 0–50 mm dengan kategori rendah.
Dalam tiga bulan kedepan, menurut Etik diperkirakan curah hujan di wilayah DIY pada Juli 2023 dengan kriteria rendah dengan curah hujan berkisar antara 0-50 mm/bulan. Kemudian curah hujan pada Agustus 2023 dengan kriteria rendah dengan curah hujan berkisar antara 0-20 mm/bulan. Kemudian curah hujan pada September 2023 dengan kriteria rendah dengan curah hujan berkisar antara 0-50 mm/bulan.
Etik menyampaikan peringatan dini kekeringan meteorologi dengan status waspada meliputi Kabupaten Kulonprogo yakni di Lendah, Galur. Kemudian untuk Kabupaten Bantul di Bambanglipuro, Pundong, dan Kretek. Untuk Kabupaten Gunungkidul yakni di Purwosari.
Selain itu, menurut Etik ada pula peringatan dini kekeringan meteorologi dengan status siaga pada Kabupaten Sleman yakni di Prambanan, Berbah, Depok, Kalasan, Ngemplak, Gamping, Seyegan, dan Minggir. Kemudian untuk Kab. Kulon Progo di Sentolo, Pengasih, Wates, dan Kokap. Kemudian untuk Kabupaten Bantul di Imogiri, Dlingo, Piyungan, Banguntapan, Sewon, Bantul, Pandak, Kasihan, dan Sedayu. Pada Kabupaten Gunungkidul di Ponjong, Karangmojo, Ngawen, Nglipar, Wonosari, Paliyan, Playen, dan Patuk.
“BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat luas untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau 2023 yang diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
Selain itu, dia juga mengimbau untuk sejumlah daerah dengan peluang terjadinya curah hujan rendah, perlu melakukan langkah antisipasi memilih budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air, waspada kebakaran hutan, lahan dan semak serta menghemat penggunaan air bersih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

28 Perusahaan Segera Mengantre di Bursa, Mayoritas Sektor Konsumer Nonsiklikal
Advertisement

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir
Advertisement
Berita Populer
- Mau ke Bandara YIA Pakai Bus Damri? Simak Jadwalnya di Sini
- Mantan Napi Teroris Ini Mendapat Bantuan Penunjang Ekonomi Keluarga dari Pemkot Jogja
- PENGEMBANGAN PARIWISATA: Festival Kampung Wisata Perkuat Inovasi
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 23 September 2023
- Giliran Kota Jogja, Cek Jadwal Pemadaman Listrik dan Wilayah Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement