Advertisement
Forkom Badan Permusyawaratan Kalurahan Sleman Gelar Temu Akbar

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Organisasi Forkom Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPKal) Sleman Cakra Sembada resmi menggelar temu akbar membahas sejumlah topik penting, Sabtu (24/6/2023).
Ketua Forkom Badan Permusyawaratan Kalurahan BPKal Cakra Sembada, Khoirul Huda menerangkan pertemuan ini menjadi temu akbar pertama seluruh anggota BPKal se-kabupaten Sleman. Dari 700 anggota BPKal, setidaknya ada sekitar 500 anggota yang hadir. Selain meresmikan nama Forkom BPKal Cakra Sembada, pertemuan ini juga membahas sejumlah topik permasalahan yang ditemui BPKal dalam melaksanakan tugasnya.
Advertisement
"Topik yang utama adalah kami sebagai perwakilan di masyarakat Kalurahan tentu banyak problematika yang mana ketugasan nanti di lapangan itu akan kita bahas, kita tampung bersama sehingga kita akan pecahkan bersama untuk kesuksesan pelaksanaan tugas di lapangan," terangnya pada Sabtu (24/6/2023).
Ia mencontohkan tentang aturan-aturan dari pusat, provinsi, kabupaten yang harus dipahami bersama oleh BPKal. Akan tetapi masih ada beberapa anggota kesulitan untuk memahami aturan tersebut. "Sehingga koordinasi ini bisa melaksanakan aturan-aturan yang ada. Ada aspirasi yang akan disampaikan oleh perwakilan Kapanewon nanti ditampung oleh forum, nanti kita akan rumuskan untuk menjadi program kerja forum membahas dari aspirasi per Kapanewon," katanya.
Ia mengatakan tugas utama BPKal ialah sebagai mitra lurah. Dalam memajukan Kalurahan, fungsi BPKal layaknya legislatif. Meliputi pengawasan regulasi, kebijakan, tugas penganggaran.
"Sangat penting BPKal dengan lurah itu untuk bermitra bersama. DPR-nya kalurahan, cuma kekuatan kami tidak seperti di Kabupaten. Karena kami ditekankan untuk bermitra, sehingga meminimalkan konflik di Kalurahan," ujarnya.
Huda berharap dari temu akbar sekaligus peresmian nama Forkom BPKal Cakra Sembada ini dapat mempererat hubungan anggota BPKal di seluruh wilayah Kabupaten Sleman. "Bahwa kita adalah anggota BPKal se-Kabupaten Sleman bisa melaksanakan tugas dan lancar melaksanakan tugas tidak ada kendala sehingga nanti selesai melaksanakan tugas tidak meninggalkan permasalahan," ujarnya.
Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) DIY, KPH. Yudanegara yang hadir dalam pertemuan tersebut membahas perihal reformasi kalurahan. Menurutnya ketika berbicara soal Kalurahan, tidak hanya mencakup lurah, pamong, maupun dukuh. Tetapi ada peran BPKal yang menurut Yudanegara sangat penting untuk dilibatkan dan sangat penting peran kelembagaan dari BPKal.
Empat aspek harus diwujudkan di Kalurahan. Pertama yakni turunnya angka kemiskinan di tingkat kalurahan. Kedua tentang naiknya pendapat desa, ketiga stunting dan keempat aspek kesenangan masyarakat. "Jadi inilah empat aspek yang harus dilakukan oleh Kalurahan termasuk Bamuskal," ujarnya.
Yudanegara berpandangan BPKal bisa langsung menyerap aspirasi masyarakat, berdiskusi langsung dengan lurah serta jajarannya. "Jadi peran Bamuskal di sini sangat penting untuk menggali aspirasi. Untuk mewujudkan reformasi kalurahan yang akan dilakukan," ungkapnya
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo berharap keberadaan Bamuskal dapat meningkatkan kinerja dan mewujudkan masyarakat yang harmonis. "Saya berharap dengan nama Forkom BPKal akan menjadi wadah yang menampung aspirasi masyarakat kepada lurah dalam melaksanakan pembangunan kalurahan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kotabaru Budi Daya Maggot untuk Tangani Sampah Organik
- Polda DIY Perpanjang Operasi Aman Nusa I Progo Selama Sepekan
- Pemkab Bantul Salurkan Lima Ton Pupuk untuk Petani Lahan Pasir
- Antisipasi Banjir, Pemkot Jogja Bangun Sumur Resapan di Tiga Ruas Jalan
- Keluarga Sopir Taksi Online Tuntut Pelaku Dihukum Mati
Advertisement
Advertisement