Advertisement

Merti Padukuhan Digelar di 930 Dusun di Kulonprogo

Andreas Yuda Pramono
Senin, 03 Juli 2023 - 21:17 WIB
Maya Herawati
Merti Padukuhan Digelar di 930 Dusun di Kulonprogo Merti padukuhan di Kulonprogo - ilustrasi/ist - Pemkab Kulonprogo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Kulonprogo terus menggelar merti pedukuhan di 930 dusun yang ada di Bumi Menoreh. Merti tersebut menjadi upaya Disbud untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Wruhantoro mengatakan merti pedukuhan yang digelar dengan menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) 2023. “Dalam Keistimewaan DIY masuk ke kategori fasilitasi upacara adat. Namanya sekarang merti pedukuhan. Setiap tahun pasti kami menggelar merti pedukuhan. Khusus untuk 2023 ini seluruh dusun menggelar merti,” kata Wruhantoro saat ditemui di kantornya, Senin (3/7/2023).

Advertisement

BACA JUGA: Diduga Kepergok Berbuat Tak Senonoh, Mahasiswa KKN UGM Dipulangkan

Menurut Wruhantoro, merti pedukuhan menjadi upaya pemberdayaan warga setempat. Dia memberi contoh apabila terdapat persewaan sound system di pedukuhan setempat, maka peralatan itulah yang harus disewa untuk penyelenggaraan acara. “Pemberdayaan masyarakat menjadi tujuan digelarnya merti ini. Kalau di dusun tersebut ada, kenapa harus menggunakan peralatan dari luar,” katanya.

Guna menyusun jadwal acara merti dari 930 pedukuhan yang ada, Disbud meminta tiap pedukuhan mengirim proposal. Dengan begitu, Disbud dapat melakukan pendampingan di lapangan secara maksimal. “Anggaran dari danais langsung kami transfer ke tiap pedukuhan. Rincian penggunaan dana semua sama, tidak ada yang lebih besar. Kalau dibedakan nanti justru tidak adil. Tiap pedukuhan mendapat sekitar Rp10 juta,” katanya.

Lebih jauh, Wruhantoro menjelaskan bahwa merti dusun setidaknya dapat memberi manfaat dari sisi batin maupun lahiriah. Menurutnya, spirit pelestarian kebudayaan menjadi hal yang tidak dapat dinilai dengan uang atau dibandingkan dengan hal-hal lahiriah lain. “Kalau bisa digabungkan dengan pariwisata menjadi luar biasa. Prinsipnya kami memberi dukungan untuk melestarikan kebudayaan,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement