Advertisement
Masih Amburadul, Rektor ISI: Tata Kelola Seni Rupa di Indonesia Belum Baik

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Timbul Raharjo menilai pertumbuhan seni rupa di Indonesia terus berkembang seiring dengan situasi dan kondisi negara yang membaik.
Hanya saj, katanya, tata kelolanya selama ini yang belum membaik. Masing-masing stakeholder masih berjalan sendiri-sendiri. Seharunya, sambung Timbul, masing-masing satkeholder saling mendukung untuk tata kelola seni rupa ini baik seniman, kolektor, galeri, museum.
Advertisement
BACA JUGA: Fasilitasi Karya Seniman Jogja, YIA Gelar Pameran Karya Lukis dan Patung
Kemudian dari pihak lain pemerintah, perguruan tinggi, komunitas, dan perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara. "Saya melihat peran-peran stakeholder yang ada belum begitu kuat mendukung ini,” katanya dalam kuliah umum Tata Kelola dan Masa Depan Seni Rupa Kita di Concer Hall ISI Yogyakarta, Kamis (6/7/2023)
Timbul mengaku sangat senang jika seniman dengan kualifikasi tertentu dan pengalaman tertentu kemudian digaji oleh pemerintah. Maka, akan tumbuh seniman-seniman yang baik. Demikian peran swasta juga diperlukan melalui CSR untuk mendukung dan memperbanyak kegiatan yang mendukung seniman agar terus berkreatifitas karena efeknya akan luar biasa pada pertumbuhan desain.
Sebab seniman selalu menciptakan suatu yang beda dan terus memperbaharui karyanya. “Kami harapkan kalaborasi dari berbagai macam stakeholder jadi baik untuk tata kelola proses seni rupa di Indonesia. Sudah ada [upaya memperbaiki tata kelola seni rupa] tapi belum terbangun secara baik, peran-peran itu masih sporadis, misal ngasih sponsor cuma sedikit,” ujarnya.
Bahkan dalam beberapa kesempatan Timbul mengaku pernah meminta Pemda DIY untuk mengalokasikan dana keistimewaan (Danasi) untuk membantu para seniman. Bukan hanya membantu secara langsung, melainkan menghidupi dengan memfasilitasi mereka untuk berkarya, berpromosi hingga penjualan.
“Ketika kita memikirkan bagaimana seniman membaik, yang perlu dipikirkan adalah pameran dimana, yang beli siapa, marketnya siapa, distrinbusinya kemana. Kadang kita berfikir seniman aja. Okelah dibantu tapi enggga ada upaya promosi atau upaya lain ini juga jadi persoalan. Maka antara produksi dan promosi harus matching,” paparnya.
Ia berharap kolaborasi dari berbagai macam stakeholder dapat berjalan baik, untuk menata kelola seni rupa di Indonesia, salah satunya dilakukan oleh PT Bank UOB Indonesia yang berupaya mengisi kekosongan dengan menggelar kompetisi UOB Painting of the Year (POY) di tingkat Asia Tenggara.
Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, Maya Rizano menyampaikan bahwa sejauh ini pihaknya sudah menggelar kompetisi seni sebanyak 13 kali. Dari pengalaman tersebut, ia menilai bahwa Indonesia memiliki warisan seni yang kaya dan beragam serta memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengangkat derajat masyarakat.
“Dari segi kualitas, pemikiran, gagasan artistik dari seniman-seniman Indonesia sangat kaya dan beragam serta relevan dan kontekstual dengan keadaan. Dari 13 tahun kami menggelar kompetisi, Indonesia sudah lebih enam kali menang tingkat ASEAN,” ucapnya.
Melalui kompetisi UOB POY, pihaknya berharap dapat menumbuhkan apresiasi dan pemahaman seni yang lebih besar, sekaligus menyediakan wadah bagi seniman Indonesia untuk menunjukkan bakat dan semangat mereka terhadap seni.
Selain Maya Rizano, pembicara dalam acara Tata Kelola dan Masa Depan Seni Rupa Kita adalah Dosen ISI Yogyakarta, Suwarno Wisetrotomo; Founder Srisasanti, Eddy Prakoso; dan Founder Artjog, Heri Pemad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Bantul dan Sleman Selasa 26 September 2023
- Rute Lengkap Trans Jogja! Jalur ke Prambanan, Bandara Adisutjipto Terminal Giwangan dan UGM
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 26September 2023
- Pengerjaan Konstruksi Tol Jogja-Solo Seksi 2 di Ringroad: Kendaraan dari Jombor dan Demak Ijo Dialihkan
- Digelar di JEC dan Datangkan Artis Nasional, MJE 2023 Bakal Lebih Meriah
Advertisement
Advertisement