Terdampak Tol Jogja Bawen, Cagar Budaya Ndalem Mijosastran Belum Direlokasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah bangunan cagar budaya yang terlat di Desa Tirtoadi, Mlati, Sleman Ndalem Mijosastran yang terkena trase proyek tol Jogja Bawen hingga saat ini masih belum direlokasi. Meski sejumlah pekerjaan konstruksi sudah berjalan di sekitar bangunan cagar budaya tersebut.
Ndalem Mijosastro ditetapkan cagar budaya melalui SK Bupati Sleman No: 14.7/Kep.KDH/A/2017, tertanggal 6 Februari 2017. Ahli Waris Ndalem Mijosastran Widagdo mengatakan hingga saat ini cagar budaya tersebut memang belum direlokasi. Ia memperkirakan pihak terkait masih memproses untuk relokasinya.
Advertisement
“Sampai saat ini belum, kemungkinan masih proses, bisa ditanyakan ke BPN atau PPK Tol,” katanya saat dihubungi Harianjogja.com, Kamis (13/7/2023).
BACA JUGA : Percepat Pembangunan Tol Jogja Bawen, PT JJB Peroleh
Ia menambahkan relokasi bangunan ndalem Mijosastran itu akan dilakukan dengan memindahnya pada salah satu lokasi yang masih berada dalam satu kelurahan. “Kami maish menunggu dari pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Pelaksana proyek pembangunan tol Jogja Bawen terus mengebut pelaksanaan konstruksi. Pengerjaan konstruksi juga berlangsung di Tirtoadi, Mlati, Sleman termasuk di titik dekat Ndalem Mijosastran. Sehingga bangunan cagar budaya ini berpotensi terkena getaran pengerjaan proyek.
Konstruksi tol Jogja Bawen ruas Jogja-Banyurejo didominasi melayang atau elevated yang terbagi menjadi empat segmen yaitu elevated 1 dari arah Jogja, elevated 2, elevated 3 dan elevated 4.
Jika dari arah Magelang jalan tol Jogja Bawen paket 1 ruas Jogja- Banyurejo diawali dari interchange atau simpang susun sebidang Banyurejo yang berada di Tempel, Sleman. Kemudian memasuki gerbang tol Banyurejo yang berada di STA 0+490 disusul dengan Interchange Banyurejo yang berada di STA 2+300.
Adapun Simpang Susun Banyurejo berada di STA 68+050. Setelah melewati underbridge Kali Mataram konstruksi tol masih at grade di STA 68+825, barulah memasuki STA 69+049 menjadi awal konstruksi melayang atau disebut elevated 4 yang berada di sebelah kiri Selokan Mataram.
BACA JUGA : Menutup Ruang Atas Selokan Mataram, Ini Gambaran 4
Konstruksi tol melayang di sebelah kiri kemudian serong ke kanan dengan tepat berada di atas selokan dan bergeser di sebelah kanan selokan saat di area STA 69+462. Selanjutnya konstruksi melayang berakhir di STA 70+221 atau akhir elevated 4 dengan tetap berada di sebelah kanan selokan.
Trase tol yang at grade tersebut kemudian berbelok ke kanan dengan mengikuti jalur selokan mataram dan tetap berada di sebelah kanan dan kembali melayang pada STA 70+524 dan menerabas atas selokan di STA 70+725 dengan konstruksi berada di sisi kiri. Masih dalam kondisi melayang kemudian berpindah ke sisi kanan selokan mulai dari STA 71+333. Konstruksi melayang segmen 3 atau akhir elevated 3 ini berada di STA 71+859 setelah itu kemudian at grade berada di sisi kanan selokan mataram dengan jarak puluhan meter.
Konstruksi kembali melayang pada awal elevated 2 di STA 72+113 berada di sebelah kanan selokan. Kemudian akhir elevated 2 berada di STA 71+552, selanjutnya konstruksi at grade hingga STA 73+50. Jalan tol kembali berkonstruksi melayang dengan awal elevated 1 di STA 73+100 berada di sisi kanan Selokan Mataram. Konstruksi melayang kemudian berada di sisi kiri selokan pada STA 73+804 hingga berakhir di STA 74+634 di mana jalan tol konstruksi at grade hingga berakhir di STA 76+300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement